Amukan Persipura dan Torehan Sejarah di Piala AFC

Pemain Persipura Jayapura merayakan gol
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Roy Ratumakin

VIVAbola - Persipura Jayapura menorehkan sejarah baru di pentas Piala AFC. Mereka menjadi tim Indonesia pertama yang melaju ke semifinal, setelah menyingkirkan juara bertahan Kuwait SC. Hebatnya lagi, Tim Mutiara Hitam lolos dengan agregat 8-4.

Bertanding di Stadion Mandala Jayapura, Selasa 26 Agustus 2014, tim asuhan Jacksen F. Tiago membawa misi balas dendam, usai dikalahkan 2-3 pada leg pertama. Mereka sebenarnya hanya membutuhkan kemenangan 1-0 atau 2-1 untuk lolos, namun kenyataannya mereka tak mengincar kemenangan tipis.

Sejak awal, Persipura, yang mendapat dukungan penuh dari para penonton, tampil percaya diri dan menekan. Dan, hal tersebut pun langsung membuahkan hasil, di mana mereka unggul saat laga baru berjalan dua menit. Aksi Robertino Pugliara di dalam kotak penalti membawa Persipura memimpin 1-0.

Memasuki menit 42, Boaz menambah keunggulan Persipura menjadi 2-0, lewat sepakan jarak jauh. Dan, Pugliara pun membawa tuan rumah unggul 3-0 pada babak pertama, lewat golnya pada injury time. Satu kaki Persipura sudah menginjak semifinal, lantaran untuk sementara unggul agregat 5-2.

Memasuki paruh kedua, Persipura tampil semakin beringas, dan menambah keunggulan menjadi 4-0 lewat Titus Bonai. Gol Reza Ghoochannejhad sempat membawa Kuwait memperkecil ketertinggalan. Namun, dua gol tambahan dari Pugliara dan Feri Pahabol membuat laga berakhir dengan skor 6-1.

Singkirkan Tim Tersukses dan Ukir Sejarah
Lolos dengan agregat 8-4, Persipura tampak seperti baru menyingkirkan tim biasa. Namun kenyataannya, Kuwait SC bukanlah tim sembarangan. Tim yang berbasis di Kuwait City tersebut merupakan juara Piala AFC dalam dua tahun terakhir, sekaligus tim paling sukses, dengan koleksi tiga trofi.

"Kekalahan ini tidak lepas dari buruknya penampilan pemain. Mereka tidak berkonsentrasi baik, sehingga lawan sangat mudah mendikte jalannya pertandingan," ujar pelatih Kuwait, Aziz Hamada saat jumpa pers usai pertandingan.

Selain itu, Hamada juga mengeluhkan cuaca panas kota Jayapura. Menurutnya, para pemain The Brigadiers mengalami kesulitan menyesuaikan diri. "Namun, sebagai pelatih saya bertanggung jawab atas semua ini," sambungnya.

Hamada juga menambahkan, enam gol yang bersarang di gawangnya tercipta akibat pemainnya kehilangan konsentrasi. Selain itu, emosi para pemainnya juga tidak terkontrol dalam laga tersebut. "Meski sudah berupaya tampil maksimal, hasilnya jadi tidak berkembang," bebernya.

Sementara itu, Persipura lolos ke semifinal Piala AFC dengan menyandang status tim asal Indonesia pertama yang berhasil melakukannya. Sebelumnya, pada 2011, Tim Mutiara Hitam hanya mampu melangkah hingga perempatfinal, sebelum akhirnya ditaklukkan tim asal Irak, Arbil SC dengan agregat 1-3.

Adapun tim asal Indonesia lain yang pernah mencapai perempatfinal adalah Arema (IPL) pada 2012, sebelum disingkirkan wakil Arab Saudi, Al-Ettifaq, dengan agregat 0-4. Ada juga Semen Padang (masih mewakili IPL) pernah melangkah ke perempatfinal pada 2013, sebelum dihentikan East Bengal dengan agregat 1-2.

Mengomentari kemenangan telak timnya atas Kuwait, pelatih Persipura, Jacksen F. Tiago mengaku puas dengan penampilan para pemain. "Saya kira pemain telah mengeluarkan seluruh kemampuannya dalam laga ini dan menghasilkan kemenangan besar," ujar Jacksen saat jumpa pers usai pertandingan.

Meski telah lolos ke semifinal, Jacksen berharap pasukannya tidak cepat puas. "Kalau ingin lolos ke partai puncak, kami harus kembali berkonsentrasi menghadapi laga selanjutnya," kata pelatih berusia 46 tahun asal Brasil tersebut.

Pada kesempatan tersebut, Jacksen juga mengatakan kalau pihaknya tetap bakal mengadakan evaluasi bagi para pemain. Selain itu, dia pun memuju penampilan pahlawan timnya, Robertino Pugliara, yang membukukan hattrick.

"Evaluasi permainan masih ada buat tim. Robertino berikan permainan terbaik, dia bisa cerdik bermain di celah-celah pemain Kuwait yang berbadan besar. Pertandingan berikutnya saya akan lakukan rencana taktik dan permain yang berbeda, mungkin juga pemain yang berbeda," tuturnya dilansir situs PSSI.

Hadangan Berat Menanti
Meski melaju dengan meyakinkan, Persipura dipastikan mendapat hadangan berat pada semifinal. Mereka akan ditantang wakil Kuwait lainnya, Al-Qadsia, yang melaju usai menyingkirkan tim asal Bahrain, Al- Hidd, dengan agregat 3-3 (unggul gol tandang).

Dramatis, 10 Pemain Persipura Tekuk Tuan Rumah BSU

Pada laga leg pertama semifinal, Persipura akan dijamu Al-Qadsia di markasnya, Mohammed Al-Hamad Stadium, 16 September 2014. Sedangkan leg kedua bakal dihelat di Stadion Mandala, pada 30 September.

Dan, konsentrasi Persipura pun berpotensi terpecah, menyusul akan melakoni babak 8 besar Indonesia Super League (ISL) 2014. Tim Mutiara Hitam telah memastikan diri ke 8 besar, meskipun masih menyisakan tiga pertandingan di Grup 2 (Wilayah Timur).

Bomber Tajam MU Waspadai Boaz Solossa

Meskipun sudah pasti lolos, pengoleksi tiga titel ISL tersebut tentu tak akan hanya puas menduduki peringkat 2 klasemen. Mereka akan fokus di sisa musim, demi merebut takhta klasemen Wilayah Timur dari Persebaya Surabaya. Saat ini, kedua tim hanya dipisahkan oleh satu poin saja.

Hadangan pertama yang bakal dihadapi Persipura di ISL adalah, pertandingan melawan Mitra Kukar, yang kini membayangi di posisi 3, pada 29 Agustus 2014. Kemudian, mereka pun akan bertandang ke markas Persela pada 2 September, dan ditutup dengan laga di markas Persepam pada 6 September.

Namun, Persipura sendiri memiliki modal hebat untuk melangkahkan kaki ke semifinal Piala AFC. Sebelum menyingkirkan juara bertahan dengan agregat mencengangkan, mereka juga membantai Yangoon United dengan skor 9-2 pada babak 16 besar. Tanda kesiapan mereka tampil di level Asia. Semoga!

Pelatih Bhayangkara FC, Ibnu Grahan (kanan)

Kesalnya Pelatih BSU Usai Dikalahkan 10 Pemain Persipura

BSU kalah lewat gol telat Boaz Solossa.

img_title
VIVA.co.id
6 Agustus 2016