Pelatih AC Milan Kritik Pembinaan Usia Muda Indonesia

Pemain Indonesia sedang mengikuti seleksi Pertamina Soccer Star
Sumber :
  • ANTARAFOTO/Rosa Pangabean

VIVAbola - Tim nasional Indonesia tak mampu bicara banyak di kancah sepakbola dunia. Bahkan di level Asia, Skuad Garuda tak mampu menciptakan banyak prestasi.

Sumber daya manusia menjadi problematika utama. Timnas Indonesia seperti minim stok pemain berkualitas. Hasilnya, skuad Timnas hanya diisi pemain itu-itu saja.

Pembinaan usia dini menjadi masalah utama. Pembibitan pemain di Indonesia terbilang sia-sia. Pasalnya, kebanyakan pemain muda di Indonesia mulai berlatih pada usia belasan.

Dua Gol Oscar ke Gawang Milan Bikin Conte Tersenyum

Menurut Pelatih AC Milan Academy, Mauro Ardizzoni, pemain harus dibina sejak usianya menginjak enam tahun. "Jika pembinaan pada usia 12 atau 14 tahun itu sudah telat," kata Mauro.

Selain itu, pembinaan pemain usia dini di Tanah Air juga terkendala sarana. Menurut Mauro, tak ada lapangan yang standar untuk melatih pemain usia dini.

"Selain itu, harus ada program yang tepat, pelatih yang berkualitas dan kompetisi," ujarnya, kepada wartawan di sela-sela konferensi pers Pertamina Soccer Camp 2014 di Sentul, Rabu 20 Agustus 2014.

Perhatian dari induk organisasi sepakbola juga punya peranan penting. Mauro mencontohkan Federasi Sepakbola Jerman yang rela keluar uang banyak untuk memunculkan bibit pemain berkualitas.

"Hasilnya, kini mereka berhasil menjadi tim kuat di Eropa. Indonesia harus mencontoh Jerman," jelas pria berusia 44 tahun tersebut. (ren)

Gelandang Real Madrid, Isco.

Gelandang Madrid Jadi Target Utama Proyek Irit Milan

Musim ini, Milan cuma dimodali €14 juta untuk belanja pemain.

img_title
VIVA.co.id
8 Agustus 2016