Kebangkitan Garuda Jaya Terancam Dihadang Vietnam

Pemain Timnas U-19 saat hadapi PSS Sleman
Sumber :
  • ANTARA FOTO
VIVAbola
Andik Vermansyah Absen di Seleksi Timnas Tahap Kedua
- Start mengecewakan diraih timnas Indonesia U-19 di turnamen Hasanal Bolkiah Trofi 2014. Meski tampil apik dan mendominasi, Garuda Jaya gagal meraih kemenangan di dua laga pertama.

Arema Rela 'Peras Otak' Demi Timnas Indonesia

Di pertandingan pertama, Indonesia hanya mampu bermain imbang tanpa gol melawan Malaysia. Meski menciptakan banyak peluang, tidak ada satu pun yang membuahkan hasil. Alhasil, Evan Dimas Cs harus puas memetik satu poin.
TC Timnas Hari Kedua, Boaz Jalan-jalan di Pinggir Lapangan


Indonesia berusaha bangkit di laga saat melawan tuan rumah Brunei Darussalam, Senin kemarin. Namun Indonesia justru dipermalukan 1-3. Padahal Indonesia terus tampil menyerang dan menekan sepanjang laga.

Dengan dua hasil mengecewakan ini, skuad besutan Indra Sjafri saat ini masih terdampar di peringkat lima klasemen sementara Grup B dengan raihan satu poin. Sementara puncak klasemen dihuni Kamboja dengan enam poin.

Untuk menjaga asa lolos penyisihan grup, Indonesia wajib menyapu bersih tiga laga tersisa dengan kemenangan. Tapi ini tampaknya bakal menjadi tugas berat buat Indonesia, mengingat tiga lawan kuat yang sudah menanti.


Yang terdekat, Indonesia akan menghadapi Vietnam dalam lanjutan penyisihan Grup B, hari ini, Rabu 13 Agustus 2014 di Hassanal Bolkiah National Stadium, Begawan. Vietnam tercatat penghuni posisi tiga klasemen dengan 3 poin.


Evaluasi dari Dua Hasil Mengecewakan

Dua hasil mengecewakan yang diraih saat ditahan imbang Malaysia dan dibungkam Brunei bisa menjadi bahan evaluasi bagi skuad besutan Indra Sjafri untuk memperbaiki kesalahan yang dilakukan anak-anak asuhnya.


Saat ditahan imbang Malaysia di laga pertama, Indra Sjafri mengaku skuadnya telat panas. Alhasil, kondisi ini sedikit banyak mempengaruhi daya gedor lini depan tim. "Ini kondisi yang harus kami perbaiki," kata Indra.


"Anak-anak tidak langsung top di babak pertama. Sama dengan saat memulai laga perdana di Timur Tengah ketika lawan Oman. Itu yang jadi fokus kami. Mengapa masih terjadi di setiap laga perdana. "


"Ini tidak boleh terjadi lagi karena pada Oktober nanti di AFC U-19 kami hanya akan memainkan tiga laga penyisihan grup," lanjutnya.


Sementara saat takluk 1-3 dari Brunei di laga kedua, permainan Evan Dimas Darmono cs tak membaik. Hal itu justru diungkapkan pelatih Brunei, Kwon Oh-son yang menganggap Indonesia kurang sigap dalam mengantisipasi serangan balik.

 

"Titik kelemahan Indonesia adalah ketika mereka kembali ke pertahanan usai melakukan penyerangan. Mereka sedikit lemah dalam bertahan, melihat ini kami coba melakukan serangan balik," kata Kwon seperti dikutip Brunei Times.


Memang tiga gol Brunei berawal dari skema serangan balik nan cepat. Padahal Indonesia selalu tampil menekan dan mendominasi penguasaan bola. Tapi mereka terlihat pontang-panting saat lawan Brunei melancarkan serangan balik.


Kelemahan inilah yang harus diantisipasi Indonesia saat menghadapi Vietnam. Vietnam sendiri tentu berusaha bangkit setelah di laga kedua ditaklukkan Malaysia 0-2. Setelah melawan Vietnam, Indonesia sendiri akan menghadapi Kamboja dan Singapura.


Dukungan dari Para Senior

Garuda Jaya memang belum meraih hasil sesuai harapan. Tapi dukungan terus datang dari para pemain senior. Boas Solossa, David Laly, Taufiq, dan Ricardo Salampessy, meminta skuad Garuda Jaya melupakan kekalahan.


Melalui akun media sosial Path miliknya, Boaz meminta para pemain Garuda Jaya untuk bangkit dan melupakan kekalahan dari Brunei. Menurutnya, turnamen HBT yang mereka ikuti hanyalah batu loncatan sebelum menghadapi turnamen sesungguhnya, yakni Piala Asia U-19 di Myanmar.


"Evan Dimas Dkk, ini baru awal dari semua. Kalian Timnas U-19 pasti bisa lewati semua ini. Jadikan semua ini pelajaran buat pertandingan yang sesungguhnya. Mana senior-senior yang lain, jangan menang saja baru muncul, kalau kalah semuanya sembunyi,” tulis Boaz di media sosial Path, Selasa 12 Agustus 2014.  


"Tetap semangat adik-adikku. Kekalahan itu bagian dari sepakbola. Jadikan itu pelajaran untuk lebih baik lagi ke depan. Cibiran atau ejekan, jadikan sebagai ekstra tenaga untuk bangkit dan bungkam suara itu, tetap semangat Garuda Jaya,” sambung Ricardo Salampessy di Path.


Selain itu, M Taufiq, yang kini membela Persib Bandung, juga menyemangati para pemain Garuda Jaya. Menurut mantan pemain Persebaya 1927 ini, Maldini Pali cs telah bermain maksimal di lapangan. 


"Tetap semangat teman-teman dan adik-adik di Timnas U-19, kalian sangat luar biasa, selalu kerja keras, pantang menyerah, ingin selalu jadi yang terbaik di lapangan. Salut. Permainan selalu ada menang dan kalah, tapi kalian sudah bermain maksimal. Belum rejeki saja,” ujar Taufiq di Path. 


Sementara itu, Indra Sjafri masih irit bicara usai kalah dari Brunei. Ketika coba dihubungi oleh rekan-rekan wartawan di Tanah Air melalui pesan singkat, pelatih asal Sumatera Barat itu tidak membalas.


Lihat artikel menarik lainnya
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya