5 "Kegilaan Terbaik" Van Gaal

Manajer MU, Louis van Gaal
Sumber :
  • Reuters/Nigel Roddis
VIVAbola
Rekor Buruk Mourinho di MU
- Setelah menuntaskan tugasnya bersama timnas Belanda di Piala Dunia 2014, Louis van Gaal mulai menukangi klub barunya, Manchester United. Saat ini, pelatih asal Belanda tersebut dan Setan Merah tengah menjalani tur pramusim di Amerika Serikat.

MU Mainkan Mkhitaryan Lagi, Mourinho Tidak Puas

Kehadiran Van Gaal di kubu MU tentu menghadirkan suasana yang berbeda bagi para pemain. Sebab, selama ini, Van Gaal dikenal sebagai sosok yang keras, baik dalam perbuatan dan kata-kata.
Sudah Jadi Pemain MU, Pogba Masih Dibelikan Rumah Juventus


Sederet "kegilaan" pernah dilakukan Van Gaal selama menjalani karir sebagai pelatih. Berikut adalah lima momen terbaiknya versi bantr.tv:


1.
Louis van Gaal dikenal suka melakukan pendekatan secara fisik untuk menilai kemampuan para pemainnya. Saat menangani Barcelona, Van Gaal pernah dikenalkan kepada "bocah" ajaib Gerrard Pique, yang tengah menghiasi halaman depan surat kabar-surat kabar Spanyol.


Kala itu, Pique diantar kakeknya untuk menemui Van Gaal. Bukannya menjabat tangan Pique, Van Gaal justru mendorongnya hingga terjatuh sembari berkata, "Anda terlalu lemah untuk menjadi bek".


2.
Bukan hanya mantan pemain Manchester United, Eric Cantona, yang sempat tenar dengan tendangan kungfu. Van Gaal juga punya pengalaman yang sama. Bedanya, tendangan Cantona menyasar salah seorang penonton, sedangkan Van Gaal hanya menyapu angin.


Insiden ini terjadi pada final Liga Champions 1995 yang mempertemukan Ajax Amsterdam vs Juventus. Saat itu, Van Gaal masih menangani Ajax Amsterdam. Dia berang saat melihat tendangan kungfu pemain lawan nyaris mengenai kepala salah seorang pemainnya, Jari Litmanen.


Di pinggir lapangan, Van Gaal yang kesal lalu memperagakan tendangan itu di hadapan pengawas pertandingan.


3.
Sebagai pelatih, tak perlu diragukan lagi mengenai kemampuan analisis Van Gaal terhadap kemampuan sebuah tim. Namun, hal ini terkadang membuatnya bersikap arogan, seperti saat tengah menjadi komentator di salah satu stasiun televisi beberapa tahun lalu.


Van Gaal marah saat pembawa acara yang menemaninya saat siaran menyebutkan bahwa pertandingan pekan depan akan dianalisis oleh pihak lain. Dia kesal karena posisinya digantikan oleh pihak lain. Meski penyiar telah menjelaskan alasannya, Van Gaal sepertinya tidak terima dan memilih meninggalkan ruang siaran. 


4.
Van Gaal juga dikenal sebagai sosok yang meluap-luap dalam mengungkapkan perasaannya. Ini terlihat saat dia menghadiri jumpa pers timnas Belanda. Dalam acara itu, salah seorang wartawan menanyakan harapannya terhadap penampilan Wesley Sneijder yang dipanggil melawan Estonia. Menanggapi pertanyaan tersebut, Van Gaal tiba-tiba bangkit dan berteriak di hadapan wartawan untuk menunjukkan reaksinya bila Sneijder mencetak gol dalam laga itu.


5.
Saat bertemu Van Gaal, wartawan sebaiknya membekali diri dengan pertanyaan berkualitas. Sebab, bila tidak, bukan jawaban yang didapat, melainkan makian keras dari sang pelatih. Kejadian ini sempat menimpa salah seorang wartawan BBC beberapa waktu lalu.


"Apa yang Anda ketahui mengenai Manchester United?" tanya si wartawan. "Itu pertanyaan bodoh, pertanyaan bodoh," ujar Van Gaal. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya