Persib Susah Payah Kalahkan Klub Divisi Utama

Striker Persib Bandung, Ferdinand Sinaga (biru)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Agus Bebeng
VIVAbola -
Dilarang Pakai Atribut, Suporter Persija Berontak
Persib Bandung nyaris menanggung malu saat menghadapi klub Divisi Utama Liga Indonesia, PSGC Ciamis dalam laga uji coba di Stadion Galuh, Kabupaten Ciamis, Jumat malam 18 Juli 2014. Sempat tertinggal 0-1, Maung Bandung berhasil meraih kemenangan tipis 2-1.


Persib yang menurunkan komposisi pemain terbaiknya dalam pertandingan yang disaksikan lebih dari 10 ribu penonton itu, tertinggal lebih dulu setelah pemain PSGC, Feri N Sommah menjebol gawang Maung Bandung yang dikawal Shahar Ginanjar pada menit 23. Skor 1-0 untuk PSGC bertahan hingga jeda.
Bus Persib Kecelakaan Gara-gara Rem Blong


Tak mau dipermalukan tim yang bertarung di level kompetisi bawah, Persib gencar mengurung pertahanan PSGC. Hasilnya pada menit 60 Ferdinand Sinaga menyamakan kedudukan. Selang 12 menit kemudian, bomber andalan Persib Coulibaly Djibril akhirnya bisa membuat Persib terhindar dari hasil 'memalukan' setelah sukses merobek gawang PSGC.


Meski harus bersusah payah memenangkan pertandingan, namun Pelatih Persib Djadjang Nurdjaman mengaku puas dengan pertandingan uji coba kali ini. Bukan soal kemenangan yang diraih, tapi berkat perlawanan sengit yang diberikan PSGC kepada anak asuhnya.


“Lawan kali ini bisa dikatakan cukup setimpal karena memberikan perlawan sengit. Ini bagus buat anak-anak sebagai persiapan nanti menjalani lanjutan kompetisi,” ungkap Djanur.


Pada dua laga uji coba sebelumnya masing-masing menghadapi Bara Siliwangi dan klub Divisi III Liga Indonesia, Benpica Karawang, kemampuan skuad Persib bisa dikatakan kurang teruji karena lawan yang dihadapi dibawah level.


Meski begitu, secara teknis Djanur mengakui ada sejumlah catatan yang harus diperbaiki sebelum melakoni laga berat di kompetisi ISL melawan Persija Jakarta, 10 Agustus 2014.


“Beberapa pemain yang diberikan kesempatan kurang menyatu dengan skema permainan. Seperti Jajang Sukmara, dan Agung Pribadi, mereka harus bekerja keras dan menunjukan mereka pantas bermain di tim inti secara reguler,” jelas Djanur.


Di luar itu, Djanur pun masih menyoroti buruknya penyelesaian akhir dan pergerakan tanpa bola dari para pemain. “Pemain sering terjebak offside, dan banyak peluang yang terbuang karena kurang sabar. Ini jadi bahan evaluasi kedepan,” pungkasnya.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya