Italia Vs Uruguay, Siapa yang Harus Angkat Koper?

Timnas Italia di Piala Dunia 2014
Sumber :
  • REUTERS/Kai Pfaffenbach

VIVAbola - Laga panas akan tersaji Arena das Dunas, Natal, Selasa 24 Juni 2014. Dua mantan juara dunia, Italia dan Uruguay akan saling bunuh dalam laga terakhir penyisihan grup D Piala Dunia 2014. Salah satu dari tim raksasa itu dipastikan akan tersingkir dari perhelatan sepakbola terakbar dunia.

Reputasi Uruguay dan Italia di dunia sepakbola tak perlu diragukan lagi. Gli Azzurri merupakan pengoleksi gelar Piala Dunia terbanyak setelah Brasil. Italia 4 kali menjadi juara dunia pada 1934, 1938, 1982, dan 2006. Sementara itu, Uruguay dua kali juara pada 1930 dan 1950.

Melihat materi pemain, kedua negara ini juga tak perlu diragukan lagi. Uruguay punya Luis Suarez yang musim lalu menjadi top scorer Premier League bersama Liverpool. Nama-nama seperti Diego Godin (Atletico Madrid), Edinson Cavani (Paris Saint-Germain), dan Martin Caceres (Juventus) juga bisa menjadi jaminan mutu.

Sama halnya di kubu Italia. Tim besutan Cesare Prandelli punya segudang pemain berkualitas dari mulai Mario Balotelli (AC Milan), Thiago Motta (Paris Saint-Germain), dan Gianluigi Buffon (Juventus).

Striker Uruguay, Edinson Cavani, mengaku sudah tidak sabar meladeni Italia. Cavani menilai pertandingan itu layaknya sebuah final.

"Sekarang pertandingan besar menanti kami. Tentunya akan sangat sulit menghadapi Italia. Kami harus menyiapkan diri untuk menampilkan yang terbaik dan menunjukkan performa spesial," kata Cavani seperti dilansir Il Mattino.

"Laga nanti layaknya sebuah final. Fans telah mendukung kami sejauh ini dalam turnamen. Mereka mengingatkan saya pada suporter Napoli," sambung dia.

Italia Pincang

Jerman Unggul 2 Gol Atas Italia di Babak I

Sayangnya, kekuatan Italia sedikit pincang saat meladeni Uruguay. Gli Azzurri harus kehilangan gelandang andalan, Daniele De Rossi. Menurut dokter tim Italia, Enrico Castellacci, De Rossi memiliki masalah pada otot kakinya, dan pilihan di lini tengah bisa jatuh ke Thiago Motta sebagai pengganti.

“Dia punya masalah pada otot kakinya dan sangat sulit bagi dia untuk bisa dimainkan. Jika mau berpikir positif, saya akan mengatakan cedera otot itu bisa pulih, tapi lebih besar kemungkinan dia tidak dapat dimainkan,” jelas Castellacci, seperti dilansir Soccerway.

Beruntung, Andre Barzagli dan Mattia De Sciglio sudah mulai berlatih setelah sempat tak fit. Kedua pemain ini kemungkinan besar sudah bisa ditururunkan setelah absen dalam dua laga perdana grup D.

Menghadapi La Celeste, Italia kemungkinan mengubah taktik. Sempat menggunakan 4-4-2 saat melawan Inggris dan Kosta Rika, pelatih Cesare Prandelli akan mengubah formasi menjadi 3-5-2.

Kemungkinan Prandelli akan memasang trio Juventus Andrea Barzagli, Leonardo Bonucci dan Giorgio Chielli sebagai tembok utama pertahanan. Sementara di tengah Andre Pirlo bakal ditemani Claudio Marchisio dan Marco Veratti.

Lalu untuk bek sayap, Matteo Darmain serta Mattia Di Sciglio akan menjadi pilihan utama. Sedangkan di lini depan Mario Balotelli kemungkinan berduet dengan Ciro Immobile.

Kapten tim Gianluigi Buffon menyatakan timnya sangat terbuka bagi segala strategi. "Kami seperti bunglon yang mudah beradaptasi. Semoga hal itu bisa membawa kami meraih hasil yang diharapkan," katanya dikutip Football Italia.

Dari 9 pertemuan, Uruguay ternyata unggul tipis dari Italia. La Celeste menang 3 kali, berbanding 2 kemenangan milik Gli Azzurri. Empat pertandingan lainnya berakhir imbang. 19 gol tercipta dari pertemuan kedua tim. Italia mencetak 9 gol, sedangkan Uruguay 10 kali membobol gawan Italia.

Italia dan Uruguay sama-sama mengumpulkan 3 poin dari 2 pertandingan. Gli Azzurri berhak menempati urutan kedua karena unggul selisih gol. Hasil imbang sudah cukup bagi Italia untuk lolos ke 16 besar sedangkan Uruguay membutuhkan kemenangan.

Kosta Rika Perusak Prediksi
Semula grup D diprediksi akan menjadi milik Italia, Uruguay, dan Inggris. Maklum, ketiga negara ini memiliki sederet bintang papan atas dan sempat menjadi juara Piala Dunia. Sementara itu, Kosta Rika hanya dianggap sebagai tim pelengkap.

Namun, ternyata Kosta Rika sanggup memutarbalikkan semua prediksi. Los Ticos memecundangi dua tim kuat, Uruguay dan Italia. Uruguay dikalahkan 1-3, sementara Italia harus takluk 0-1. Hasil ini membuat Kosta Rika justru menjadi tim pertama yang lolos ke babak 16 besar.

Kemenangan Kosta Rika atas Italia sekaligus memupus harapan Inggris untuk melangkah ke babak 16 besar. Tim besutan Jorge Luis Pinto juga menjadi tim yang paling bertanggung jawab atas munculnya duel hidup mati antara Italia melawan Uruguay.

Kosta Rika lolos dengan nilai sempurna, 6 poin dari 2 pertandingan. Tim asal Amerika Tengah ini masih akan melakoni duel tak menentukan melawan Inggris di Estádio Mineirão, Belo Horizonte. Apa pun hasil laga ini tak berpengaruh terhadap kelolosan Kosta Rika ke babak 16 besar.

Ini bukan pertama kalinya Kosta Rika mencapai babak 16 besar Piala Dunia. Tahun 1990, menjadi pertama kalinya Kosta Rika tampil di Piala Dunia, memenangkan dua dari empat pertandingan fase grup untuk lolos ke 16 besar. Sayang, pada babak itu mereka disingkirkan Cekoslowakia.

Lihat berita menarik lainnya dengan mengklik tautan ini.

Gelandang Jerman, Mario Goetze rayakan gol

Italia Jadi Korban Keganasan Jerman

Jerman sudah unggul 2 gol di babak pertama.

img_title
VIVA.co.id
30 Maret 2016