Suporter Makin Brutal, Masyarakat Ikut Jadi Korban

Bonek tersangka pencurian
Sumber :
  • VIVAnews/ Pambudi Eko, Bojonegoro
VIVAbola
Hanya Cetak 7 Gol dari 14 Laga, Apa Solusi Persija?
– Kekerasan yang melibatkan suporter kembali menodai sepakbola Indonesia. Penyerangan brutal tidak hanya dilakukan terhadap kelompok lawan, tapi juga masyarakat biasa.

Secercah Harapan di Balik Raihan Satu Poin Persija

Thumari Efendi (66 ) warga Jalan Thamrin Desa Kalirejo Kecamatan Lawang Kabupaten Malang, meregang nyawa setelah dikeroyok sekelompok pemuda beratribut Bonek--sebutan bagi kelompok suporter Persebaya Surabaya. Nasib naas dialami Efendi saat hendak pulang usai mengikuti lomba memancing di daerah Simo, Surabaya, 7 Juni lalu.
Bonek 'Sulap' Stadion di Jakarta Bak Markas Sendiri


Saudara korban, Mulyono (53), menjelaskan, saat keluar dari lokasi pemancingan, korban didatangi sekelompok pemuda berbaju hijau dengan tulisan Bonek. Korban menjelaskan kepada mereka kalau dirinya bukan suporter Arema Cronus, Aremania--musuh Bonek. Korban juga menjelaskan kepada pelaku kalau dia baru saja mengikuti lomba memancing. 


"Namun tiba-tiba dari arah belakang, ada yang mukulnya hingga kepalanya berdarah," kata Mulyono. Korban langsung dilarikan ke RSSA Saiful Anwar. Namun Sabtu, 7 Juni, kakek 66 tahun itu tidak sadarkan diri sebelum akhirnya meninggal keesokan harinya.


"Saya minta aparat segera menangkap dan mengadili dan jangan hanya diam aja ini kasus SARA berbahaya," ujar Mulyono kepada wartawan.


Warga lain yang menjadi sasaran amuk suporter adalah, Muhamad Safarudin (28). Warga Kecamatan Mojolangu Kota Malang, itu juga menjadi korban pengeroyokan sekelompok orang beratribut Bonek di bundaran Waru. Selain mengalami luka di kepala dan kaki sebelah kanan, sepeda motor miliknya juga ikut dirampas oleh para pelaku.


Di Palembang, kekerasan yang melibatkan suporter juga memakan korban. Setidaknya lima suporter Persija, The Jakmania, mengalami luka bakar akibat disiram air keras oleh kelompok yang menamakan dirinya Simanis Ultras, Minggu, 8 Juni 2014. Insiden bermula saat rombongan Jakmania hendak meninggalkan Stadion Jakabaring, Palembang. Kehadiran Jakmania adalah untuk mendukung tim kesayangannya, Persija Jakarta saat berhadapan dengan tuan rumah Sriwijaya FC. Duel ini dimenangkan SFC dengan skor 3-1.


Tak hanya The Jakmania, basis suporter Sriwijaya FC Palembang yang tergabung dalam Singamania juga ikut menjadi sasaran penyerangan Simanis Ultras. Dari aksi penyerangan tersebut, sedikitnya dua orang anggota Singamania mengalami luka bakar air keras.


"Saat kejadian, polisi tidak ada. Kami diserang dengan samurai dan air keras. Yang nenteng samurai naik motor. Setelah mereka menyerang dengan air keras, kami langsung turun mencari bantuan. Kejadian seperti ini sangat disayangkan karena kami datang ke Palembang untuk cari kawan, bukan cari lawan," kata Boy Hermawan, salah seorang korban seperti dilansir Jakonline. Boy menderita luka bakar di tangan, leher, dan pelipis.


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya