- ongisnade.co.id
VIVAbola – Kekalahan 2-1 yang diterima Arema Cronus dari Semen Padang di Stadion Kanjuruhan, Malang, pada 21 Mei 2014, tak terlepas dari absennya lima pemain kunci. Pelatih Arema, Suharno, juga mengkritisi rapuhnya pertahanan Singo Edan.
Menurut Suharno, gol pertama Semen Padang lewat Osas Saha tercipta karena benteng pertahanan Arema begitu mudah dijebol. Absennya Kurnia Meiga di bawah mistar gawang akibat sanksi, serta cederanya Victor Igbonefo mempengaruhi lini belakang Arema.
Selain Igbonefo dan Meiga, Ahmad Bustomi, Purwaka Yudhian, dan Gustavo Lopes juga tak bisa membela Arema karena alasan masing-masing. Kondisi ini pun membuat daya gedor Singo Edan sedikit berkurang.
“Terjadinya gol pertama karena kami tidak disiplin di barisan belakang,” ujar Suharno dalam konferensi pers seusai laga.
“Minimnya pasokan bola dari tengah juga membuat serangan kami mudah dipatahkan Semen Padang,” lanjutnya.
Setelah hasil ini, CEO Arema, Iwan Budianto, menyatakan bahwa klubnya kemungkinan bakal merekrut dua pemain baru. Namun, itu pun dengan catatan bahwa dalam kurun waktu satu atau dua hari akan ada juga dua pemain Arema yang dilepas.
“Inilah resiko sebuah kompetisi, kami kan ingin juara, idealnya harus menang di semua laga kandang, tapi inilah sepakbola,” jelas Iwan.
“Kami masih mempertimbangkan soal pemain baru, harus ada yang dilepas jika ingin merekrut dua pemain baru,” sambungnya.
Sementara itu, Pelatih Semen Padang, Jafri Sastra, mengatakan, timnya bisa membaca bagaimana rapuhnya pertahanan Arema. Oleh karena itu, dia menginstruksikan anak-anak asuhannya untuk mengoptimalkan serangan balik di waktu yang tepat.
“Kami lebih fokus pada pertandingan bukan karena absennya lima pemain inti Arema. Tetapi kami memanfaatkan serangan balik dan lemahnya konsentrasi lini belakang Arema,” paparnya.
Mau lihat berita menarik lainnya, klik di sini
Arema Rela 'Peras Otak' Demi Timnas Indonesia
Lima pemain Arema dipanggil ke Timnas.
