Misi Persebaya Amankan Poin Terakhir di Kandang

persipura vs persebaya
Sumber :
  • VIVAnews/Adi Yoga
VIVAbola - Pascakegagalan menyakitkan di tur Papua, pelatih Persebaya Rahmad Darmawan bertekad untuk membayarnya ketika menjamu Perseru Serui pada lanjutan Indonesia Super League (ISL) Wilayah Timur di Gelora Bung Tomo, Minggu 20 April 2014. Kemenangan dijadikan harga mati, kendati tampil tanpa skuad terbaik.
Bonek 'Sulap' Stadion di Jakarta Bak Markas Sendiri

Ya, Bajul Ijo kehilangan bek tangguh Ricardo Salampessy akibat akumulasi tiga kartu kuning setelah kalah lawan Persipura. Beruntung, pada laga yang digelar sore itu, RD sudah bisa memainkan OK John yang absen di partai terakhir. Paling tidak, ketangguhan lini belakang pasca dua gol menyakitkan di Stadion Mandala bisa sedikit diredam untuk menjamin tiga poin terakhir kandang menutup putaran pertama.
Wagub DKI: Kalau Bonek Mengganggu, Kami Tindak Tegas

“Ini laga kandang terakhir Persebaya. Tentu saja target semua pelatih menang. Tapi saya tidak mau terpaku pada target hasil. Fokus utama adalah bagaimana menjalankan organisasi permainan dengan optimal. Termasuk mengkonversi peluang-peluang yang tercipta menjadi gol,” terang RD usai manager meeting di Hotel Simpang, Surabaya petang tadi.
Polisi Bersenjata Kawal Demo Bonek di Kongres PSSI

Di putaran pertama ini, Persebaya wajib maksimalkan dua laga tersisa, terutama partai kandang lawan Perseru. Sedangkan terakhir mereka akan dijamu PSM Makassar. Jika menang, Bajol Ijo akan merangsek ke posisi 2, di bawah Persela Lamongan. Setidaknya itu bertahan sampai Selasa 22 April 2014 ketika Mitra Kukar bentrok dengan Persisam.

“Karena itu, dua partai tersisa harus dimaksimalkan. Termasuk away lawan PSM yang kemungkinan besar tetap digelar di Gelora Bung Tomo juga,” terang CEO Persebaya, Gede Widiade terpisah. 

Mendapat tuntutan seperti itu, RD menegaskan akan menjawabnya dengan maksimal. Bahkan friksi yang melibatkan kapten tim, Greg Nwokolo dengan pelatih Persipura, sudah dianggap tuntas dan tak berpengaruh pada psikologis striker naturalisasi Timnas Indonesia ini. “Tapi kewaspadaan tinggi tetap harus dijaga,” tuturnya.

Sedangkan asisten pelatih Perseru Serui, Robby Maruanaya menyebutkan, spirit pemainnya berlipat untuk menghentikan rekor tak terkalahkan tuan rumah di GBT.

"Ibarat David melawan Goliath. Kami sudah menyulitkan tim-tim besar seperti Persipura dan Arema. Kali ini motivasi serupa juga kami usung di Surabaya. Apalagi, tiga pertemuan kami hanya kalah sekali di awal ketika final Divisi Utama," terangnya.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya