VIVAbola - Ada kejadian menarik saat Chelsea secara mengejutkan ditekuk Crystal Palace 0-1 dalam lanjutan Premier League, malam tadi. Bos Chelsea, Jose Mourinho, tampak kesal dengan ulah seorang bocah ball boy di pertandingan itu.
Saat posisi Chelsea tengah tertinggal dan memasuki akhir laga, ulah seorang ball boy sukses memancing reaksi Mourinho. Manajer kontroversial itu menganggap si bocah mengulur-ulur waktu demi menjaga kemenangan tim kesayangannya.
Mourinho langsung menghampiri sang bocah. Sambil memegang kepala sang ball boy, Mourinho untuk beberapa lama membisikkan sebuah nasihat. Ball boy itu hanya mengangguk meski tetap dengan wajah terkesan tak bersalah.
Setelah pertandingan Mourinho membeberkan alasannya memberikan nasihat kepada sang ball boy. Menurut Mou, tindakannya itu justru untuk melindungi sang bocah dari hal yang tidak diinginkan. Tahun lalu, gelandang Chelsea, Eden Hazard, mendapat hukuman tiga laga setelah dianggap menyerang ball boy Swansea karena telah mengulur-ulur waktu.
"Saya tidak senang jika anak-anak ball boy memprovokasi pemain karena pada akhirnya, apa yang terjadi tahun lalu di Swansea saat seorang pemain kehilangan kesabaran, dapat kembali terjadi. Saat itu sang pemain disalahkan meski ia tak merasa bersalah. Jadi saya rasa itu sesuatu yang tak pantas ditanamkan pada anak-anak," kata Mourinho dilansir Dirty Tackle.
Lalu apa yang dibisikan Mourinho pada sang bocah? "Saya katakan kepada dia untuk tidak melakukan itu karena dia berisiko mendapat pukulan dari pemain saya. Tapi seseorang memang telah menyuruh dia melakukan itu," kata Mourinho.
"Saya juga ingin menghentikan Azpilicueta karena saya tahu Azpy seorang pemain yang emosional. Saya takut Azpy akan menghampiri bocah itu untuk mendorongnya atau melakukan hal lain, jadi saya juga ingin menghentikan pemain saya," terang The Special One.
Chelsea yang kini telah melakoni 32 pertandingan, masih unggul sebiji poin dari Liverpool yang baru menjalani 31 laga dan unggul dua poin dari Manchester City yang baru bermain di 30 pertandingan.
