Menyibak Mimpi Anak Supir Angkot Bersama Timnas U-14

Muhammad Yusran Rumadaul
Sumber :
  • Windi Wicaksono/VIVAbola

VIVAbola - Tiga bocah berambut ikal dan berkulit coklat berlarian di belakang tiang gawang Lapangan C, Senayan, Rabu, 26 Maret 2014. Bermandi peluh, ketiganya secara bergantian berfoto dengan raut wajah yang sumringah.

Muhammad Yusran Rumadaul, Muhammad Zidane Pattiiha, dan Ramdani Tawainellah, begitu mereka dipanggil sehari-hari. Ketiganya berasal dari Desa Tulehu, Maluku Tengah. Mereka datang ke Jakarta untuk memperkuat memperkuat Timnas U-14 yang akan berlaga dalam sebuah turnamen sepakbola remaja di Jepang, Japan-East Asean Football Exchange U-14, April mendatang. 

Jakarta ibarat tanah mimpi bagi ketiga bocah tersebut. Selama ini mereka telah banyak mendengar dan menyaksikan ibukota mewujudkan banyak pemain-pemain cilik seusianya: menjadi pemain timnas!

"Waktu masih di Tulehu, ingin sekali coba main di lapangan sepakbola di Jakarta. Sekarang sudah kesampaian," kata Muhammad Yusran Rumadaul atau yang akrab disapa Yusran, saat ditemui, Rabu 26 Maret 2014

Bila Jakarta menjadi mimpi Yusran, bagaiman dengan Jepang? "Biasanya cuma tahu Jepang dari televisi dan Shinji Kagawa. Senang dan deg-degan bisa pergi ke Jepang. Ini pertama kali ke luar negeri," jawab Yusran.

Yusran merupakan satu lagi bibit pesepakbola yang dilahirkan Tuleho. Sebelumnya, desa yang berjarak 25 km dari kota Ambon itu telah melahirkan banyak pesepakbola nasional. Sebut saja, Imran Nahumarury dan Khairil Anwar. Keduanya sempat memperkuat timnas Indonesia.

Belakangan ini, muncul lagi nama-nama baru, seperti Rizky Pellu, Ramdani Lestaluhu, dan Alfin Tuasalamony. Mereka para pesepakbola asal Tulehu yang bermain untuk Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2013.

Sejak kecil, Yusran memang bercita-cita ingin menjadi pemain sepakbola. Sama dengan mimpi banyak bocah lain di kampungnya. Ayahnya yang berprofesi sebagai supir angkutan umum di Tulehu juga mendukungnya. Saat masih membela klub lokal, Persenal FC, anak bungsu enam bersaudara ini selalu diantar ayah ke tempat latihan. 

"Bapak dan Ibu masih di Tulehu. Senang bikin bangga keluarga. Mudah-mudahan bisa terus main di Timnas sampai senior," tutur fans Manahati Lestusen ini. 

Sejak dua bulan lalu, Yusran bersama Muhammad Zidane Pattiiha atau Zidane, serta Ramdani Tawainellah atau Alan telah meninggalkan kampung halamannya. Mereka merantau demi membela akademi sepakbola di Jakarta, ASIOP Apacinti. Ketiganya dipantau oleh Yeyen Tumena untuk kemudian direkrut oleh ASIOP dan penampilan bagus membuat mereka dipanggil membela Timnas U-14.

Yeyen merupakan asisten pelatih Timnas U-14.  Yusran, Zidane, dan Alan kini menjadi anak asuh dari Khoirun, ayah dari Muhammad Islam Andhika, yang juga punggawa Timnas U-14. Selanjutnya, mereka akan tinggal di Bekasi, Jawa Barat dan akan melanjutkan sekolah di Khoirul Falkah. Namun, setelah turnamen di Jepang, Yusran, Zidane, dan Alan harus kembali ke Tulehu untuk mengikuti ujian kenaikan kelas 3 Sekolah Menengah Pertama, sebelum kembali lagi ke Bekasi. 

Di luar urusan sepakbola, Yusran dan kedua rekannya hanyalah bocah dengan impian-impian sederhana.  Mereka juga masih gemar bermain dan menyimpan rasa ingin tahu yang besar terhadap banyak hal yang pernah disaksikannya.

Arema Rela 'Peras Otak' Demi Timnas Indonesia

"Ingin juga main ke Monas, ke Dufan, dari dulu hanya lihat di televisi. Sudah dua bulan di Jakarta, tapi belum ke sana, semoga nanti sempat," jawab Yusran saat ditanya keinginan-keinginan lain yang hendak diwujudkannya di ibu kota.

Andik Vermansah saat berseragam Selangor FA

Andik Vermansyah Absen di Seleksi Timnas Tahap Kedua

Seleksi Timnas tahap kedua bakal digelar pekan depan.

img_title
VIVA.co.id
10 Agustus 2016