Kisah Tak Terlupakan Ismed di Laga Persib Kontra Persija

Pemain Persija Jakarta, Ismed Sofyan
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma
VIVAbola -
Dilarang Pakai Atribut, Suporter Persija Berontak
Bek sayap senior Persija Jakarta, Ismed Sofyan, menekankan betapa pentingnya persiapan mental jelang laga kontra Persib Bandung. Menurut Ismed, pengalaman 14 tahun memperkuat Persija membuatnya tahu betapa kerasnya laga kontra Maung Bandung.


Dia menceritakan pengalaman tak terlupakannya dalam menjalani pertandingan klasik Liga Super Indonesia melawan Persib Bandung. Ismed sendiri menjadi pemain Macan Kemayoran terlama yang merasakan kerasnya pertemuan Persib kontra Persija.
Bus Persib Kecelakaan Gara-gara Rem Blong


Laga tak terlupakan itu terjadi pada 25 April 2007 di Stadion Siliwangi. Kala itu, Persija menderita kekalahan yang cukup besar, yakni 3-0. Namun, bukan momen kekalahan itu yang membekas di ingatan Ismed, melainkan sebuah insiden yang dialami skuad Persija.


"Sebelum laga dilangsungkan, ada insiden yang cukup menegangkan. Bus Persija dilempari batu oleh para suporter Persib. Sebagai manusia normal, kami akui bahwa sempat mengalami ketakutan saat itu. Memang persiapan mental menjadi hal yang paling penting saat laga antara Persib vs Persija. Banyak gangguan dari luar juga, itu harus diakui," ujar Ismed ketika ditemui VIVAbola di POR Sawangan, Depok, Kamis 20 Februari 2014.


Selama 14 tahun berseragam Persija, setidaknya Ismed telah menjalani 20 laga terpanas ini. Pemain asal provinsi Nanggroe Aceh Darussalam ini memenangkan delapan pertandingan yang kerap disebut El Clasico Indonesia ini. Delapan laga lain berakhir imbang, dan 4 pertemuan lainnya dimenangi Persib.  


Ismed membeberkan, tensi tinggi yang tercipta di laga Persib versus Persija, sebenarnya muncul dari rivalitas yang terjadi di antara dua suporter. Bobotoh -sebutan suporter Persib- dan Jakmania-sebutan suporter Persija- memang memiliki hubungan yang tidak baik. Kedua suporter seringkali berbenturan, terutama ketika Persib dan Persija bertemu di lapangan.


"Sebenarnya rivalitas menjadi sengit karena dua suporter yang hubungannya kurang baik. Untuk pemain tidak ada masalah," ungkap Ismed.


Mau lihat berita menarik lainnya, klik
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya