Sumber :
- VIVAbola/Anhar Rizki Affandi
VIVAbola -
Semen Padang baru saja menuai hasil buruk saat bertandang ke markas Persija Jakarta di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Sabtu, 8 Februari 2014, dengan menelan kekalahan 2-0. Menurut pelatih Semen Padang, Jafri Sastra, kehilangan konsentrasi menjadi penyebab utama dari kekalahan yang diterima timnya.
Pasukan Kabau Sirah sebenarnya bermain bagus di babak pertama. Mereka mampu meredam kreativitas para pemain tengah dan merepotkan barisan pertahanan Macan Kemayoran dengan serangan-serangan balik cepatnya.
Pasukan Kabau Sirah sebenarnya bermain bagus di babak pertama. Mereka mampu meredam kreativitas para pemain tengah dan merepotkan barisan pertahanan Macan Kemayoran dengan serangan-serangan balik cepatnya.
Namun, kondisi itu tidak terjadi di babak kedua. Semen Padang terlihat kehilangan ritme permainan mereka. Bahkan sejak gol yang diciptakan oleh Rahmad Affandi di menit 60, Persija semakin leluasa untuk mendikte permainan Semen Padang.
"Saya akui Persija main luar biasa. Mereka layak dikedepankan menjadi salah satu kandidat juara. Kami sebenarnya sempat bermain dalam ritme yang bagus di babak pertama," kata Jafri usai bertanding.
"Sukses meredam Persija di paruh pertama, kami ingin bermain dengan strategi normal. Tapi, ternyata anak-anak kehilangan konsentrasi dan akhirnya kami kecolongan," sambung dia.
Di laga tadi, beberapa pemain Semen Padang tampak terlihat lepas kontrol setelah merasa dirugikan oleh beberapa keputusan wasit. Paling kentara adalah sikap dari Yuu Hyun-koo yang menolak keluar setelah diusir wasit Iwan Sukoco, karena sudah mengantongi dua kartu kuning.
Kemudian, ada David Ngon Pagbe yang kurang puas dengan kepemimpinan IWan. Pagbe bahkan melakukan protes keras usai pertandingan. Dia langsung mendekati wasit dan terlihat mengeluarkan komentar-komentar miring kepada sang pengadil.
"Mengenai pemain yang lepas kontrol, akan kami evaluasi. Itu sudah menjadi tugas pelatih," ucap Jafri singkat.
Semen Padang akan melakoni partai selanjutnya pada 16 Februari 2014 dengan bertandang ke markas Persib Bandung, Stadion Si Jalak Harupat. Lima hari kemudian, di tempat yang sama, mereka akan berhadapan dengan Pelita Bandung Raya.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Namun, kondisi itu tidak terjadi di babak kedua. Semen Padang terlihat kehilangan ritme permainan mereka. Bahkan sejak gol yang diciptakan oleh Rahmad Affandi di menit 60, Persija semakin leluasa untuk mendikte permainan Semen Padang.