MU Dicoret, Persaingan Premier League Mengerucut

Manchester United usai dikalahkan Swansea City
Sumber :
  • REUTERS/Russell Cheyne

VIVAbola - Hal yang ditakutkan fans Manchester United akhirnya terjadi juga. Tim kesayangan mereka tunduk untuk kali kesekian di kancah Premier League. Celakanya, hasil buruk itu dituai kala berhadapan dengan salah satu pemburu gelar musim ini, Chelsea.

Tiga gol berhasil disarangkan Samuel Eto'o ke gawang David De Gea dalam laga di Stamford Bridge, Minggu malam, 19 Januari 2014. Setan Merah hanya bisa membalas melalui torehan tunggal Javier Hernandez.

Seperti kata gelandang Darren Fletcher sebelum pertandingan, "kalah dari Chelsea maka bencana besar buat MU". Ya, tim asuhan David Moyes kini tak bergeming dari tempatnya di papan tengah, posisi 7 klasemen sementara. Dengan koleksi 37 poin hasil 22 kali turun bertanding, kans MU bersaing meraih gelar semakin tipis. MU sekarang terpaut 14 poin dengan sang pemuncak, Arsenal.

Rentang jarak yang semakin jauh itu rupanya membuat Jose Mourinho yang tadinya masih yakin MU bisa bangkit, kini malah mulai berpikir sebaliknya. Secara perlahan, manajer The Blues itu mencoret Nemanja Vidic cs dari peta persaingan.

"MU tetap MU, secara matematis masih mungkin, tapi itu akan sangat sulit," kata Mourinho usai pertandingan kemarin.

"MU tertinggal 14 poin dari Arsenal, 13 poin dari ManCity dan 12 dari kami. Mungkin salah satu dari kami akan runtuh, tapi peluang ketiganya untuk runtuh sangat sulit," lanjut manajer asal Portugal itu.

Moyes Enggan "Lempar Handuk"


Mourinho boleh mengecilkan MU, tapi itu tidak sedikitpun mampu menggoyahkan tekad Moyes selaku juru ramu strategi tim yang bermarkas di Old Trafford itu. Suksesor Sir Alex Ferguson tersebut menyatakan akan terus berjuang sampai titik darah penghabisan.

"Kami tidak akan 'melempar handuk' sampai benar-benar tidak mungkin meraihnya. Tugas kami adalah terus mencoba dan mengakhiri kompetisi di peringkat pertama. Kami akan berusaha meraihnya," kata Moyes.

Moyes juga mengungkapkan MU sebenarnya tampil cukup bagus ketika menghadapi Chelsea. Sayangnya, ada satu kelemahan mereka yang akhirnya dieksploitasi oleh lawan yakni antisipasi bola mati.

"Saya pikir kami bermain cukup baik sepanjang pertandingan. Tapi, kami tidak bertahan dengan baik menghadapi set piece. Itu mungkin yang membedakan dalam pertandingan ini," lanjut pelatih berusia 50 tahun tersebut.

"Kami sangat buruk saat mengantisipasi sepak pojok (untuk gol kedua). Kami tidak bertahan dengan cukup baik yang membuat kami harus tertinggal 0-2 di babak pertama," ungkapnya lagi.

Berbeda dengan sang pelatih, Vidic selaku kapten malah berpikir sudah saatnya MU bersikap realistis dengan mengalihkan fokus memburu posisi 4 besar di kompetisi domestik dan mengejar trofi Liga Champions.

"Kami tertinggal sangat jauh dan sekarang kami harus fokus meraih posisi 3 atau 4 besar," kata Vidic.

"Ini tidak mudah, kami kini harus berjuang mendapatkan Liga Champions. Kami harus bersikap positif dan bekerja keras. Dengan sedikit keberuntungan, saya berharap kami bisa meraihnya," lanjutnya.

Tinggal Tiga Kuda Pacu

Nyaris tercoretnya MU membuat peta persaingan semakin gamblang. Tiga tim teratas paling memiliki peluang yaitu Arsenal, Manchester City serta Chelsea.

Yang menarik, ketiga tim itu setiap tingkat hanya terpaut satu poin saja. Jelas itu menjadi indikasi kuat seberapa ganasnya rivalitas kompetisi di ranah Britania ini.

Liverpool yang sempat menancapkan tajinya di papan atas memang tak boleh diremehkan. Tapi, menilik dari performa yang jauh dari kata konsisten belakangan ini, rasanya tak salah jika banyak yang meragukan kemampuan mereka. The Reds pun sudah tertinggal delapan poin dari The Gunners.

Belum lagi The Reds harus berhati-hati dengan tim-tim yang berada di bawahnya sekarang seperti Tottenham Hotspur dan Everton. Jangan-jangan nanti karena bernafsu memburu gelar yang jauh dari jangkauan, tim asuhan Brendan Rodgers malah harus rela terdepak dari zona Liga Champions.

Bagaimanapun filosofi 'bola itu bundar' selalu berlaku. Prediksi bisa saja dibuat, namun selama si kulit bundar masih bergulir di lapangan, hasil akhir susah ditebak, seperti halnya konstelasi persaingan di Premier League. (one)

MU Mainkan Mkhitaryan Lagi, Mourinho Tidak Puas

Baca juga:   

Alasan Mourinho Tidak Selebrasi Gol ke Gawang MU

MU Sekarat, Ferguson Disiapkan di Luar Old Trafford

Bintang MU Ini Gagal Bersaing di Tim Cadangan

Minta Dijual, Mata Temui Manajemen Chelsea

Mantan WAGs Terseksi Berpose Setengah Bugil di Majalah

Mantan WAGs Ronaldinho "Pamer" Celana Dalam di Bandara

Sidang Skandal Seks Benzema dan Ribery Dimulai

Persija Tetap Bayar "Uang Lelah" Elie Aiboy

Ingin Gaet Striker Berkelas, Persija Terkendala Visa

Vucinic Jalani Tes Medis di Inter Milan

Jadi Bangsawan Portugal, CR7 Kini Impikan Piala Dunia

Madrid Tak Terkalahkan Sejak Xabi Alonso Kembali

Iniesta Rebut Gelar "Playmaker Terbaik 2013"


Barca Tepis Tudingan Tidak Jujur Soal Harga Neymar









Manajer Manchester United, Jose Mourinho

Rekor Buruk Mourinho di MU

Dari dua manajer sebelumnya, Mourinho memiliki rekor terburuk.

img_title
VIVA.co.id
4 November 2016