Revolusi Serigala Roma Diuji Konsistensi Bianconeri

Pemain AS Roma rayakan kemenangan
Sumber :
  • Max Rossi/REUTERS

VIVAbola - Usai libur Natal dan Tahun Baru, sepakbola Italia langsung dipanaskan oleh duel dua tim papan atas Serie A, Juventus menjamu AS Roma. Mengawali tahun 2014, Revolusi Serigala Roma langsung mendapat ujian dari skuad besutan Antonio Conte yang tampil konsisten di paruh pertama.

Hasil laga akhir pekan ini bakal menentukan langkah kedua tim dalam perburuan gelar Scudetto. Hingga pekan ke-17, Juventus masih kokoh di puncak klasemen sementara Serie A dengan torehan 46 poin. Roma menjadi pesaing terdekat Juventus dengan menempati posisi 2 dan hanya tertinggal lima poin.

Revolusi Roma Kejutkan Italia

Diincar 2 Raksasa Italia, Isco Dibanderol Madrid Rp733 M

Sempat tenggelam dalam beberapa tahun terakhir oleh nama besar Juventus, AC Milan, Inter Milan dan Napoli, AS Roma membuat kejutan di Serie A musim ini. Il Giallorosi jadi satu-satunya tim yang masih mampu mempertahankan rekor tak terkalahkan di kompetisi tertinggi Italia musim ini.

Roma sejauh ini sudah membukukan 12 kemenangan dan lima hasil imbang. Roma bahkan mencetak rekor dengan meraih 10 kemenangan beruntun sebelum akhirnya ditahan imbang Torino, awal November lalu, dengan skor 1-1.

Dari catatan statistik, lini pertahanan Roma bisa dibilang paling solid musim ini setelah hanya kebobolan 7 gol. Ini jumlah paling sedikit yang diterima tim-tim Serie A musim ini. Roma juga cukup agresif dalam hal mencetak gol dengan torehan 35 gol.

Banyak yang tidak menyangka Roma bisa melakukan revolusi cepat musim ini setelah sempat bergonta-ganti posisi pelatih dalam dua tahun terakhir. Namun, kehadiran Rudi Garcia awal musim ini mengubah segalanya dalam waktu singkat bak sebuah revolusi.

Awalnya banyak yang tidak terlalu berharap banyak terhadap kiprah Roma saat menunjuk pelatih asal Prancis itu menduduki posisi pelatih pada 12 Juni 2013. Tapi, jika mengikuti Liga Prancis, maka kehadiran Garcia bisa dianggap jaminan sukses di Roma.

Garcia merupakan sosok penting kebangkitan Lille mematahkan dominasi tim-tim besar Prancis macam Oliympique Lyon, Bordeaux dan Marseille. Garcia sukses membawa Lille meraih gelar ganda di pada 2011 dengan menjuarai Ligue 1 dan Coupe de France.

Dan musim ini, sukses Lille tampaknya bakal diulangi Garcia bersama Roma. Bukan hanya sukses masuk dalam perburuan gelar, Garcia juga tampaknya bisa memenuhi harapan manajemen klub yang ingin Roma tampil menyerang dengan mengusung formasi 4-3-3.

Selain Garcia, sedikitnya ada dua faktor sukses Roma musim ini. Serigala Roma mempertahankan sosok Totti dalam skuad. Pasalnya, kepemimpinan Totti masih sangat dibutuhkan oleh Roma yang saat ini dihuni wajah-wajah baru. Dan sosok Garcia jadi alasan Totti bersedia memperpanjang kontrak di Olimpico.

Sementara itu, faktor tidak kalah penting adalah transfer efektif yang dilakukan Roma pada musim panas lalu. Para pemain baru yang didatangkan seperti Gervinho, Douglas Maicon, Kevin Strootman, Morgan De Sanctis dan Mehdi Benatia berhasil tampil padu bersama para pemain lama.

Namun, Serie A seperti lomba marathon. Jalan panjang masih harus dilalui Roma untuk menutup musim ini dengan gemilang. Dan konsistensi Roma juga belum teruji. Meski sempat tampil impresif di awal musim, Roma mulai kedodoran memasuki akhir paruh pertama dengan hanya meraih dua kemenangan dari tujuh laga terakhir mereka.

Konsistensi Juventus Genggam Italia

Dalam tiga musim terakhir, Juventus bisa dianggap tim paling konsisten di Italia. Setelah meraih dua gelar scudetto dalam dua musim terakhir, Juventus kembali menunjukkan dominasi dengan menguasai klasemen sementara Serie A musim ini. Dari 17 laga yang dilakoni, Juventus hanya dua kali tergelincir.

Sama seperti Roma, transfer Juventus di musim panas lalu juga cukup efektif. Angelo Ogbonna, Fernando Llorente dan Carlos Tevez mampu mengisi kedalaman skuad Juve. Nama terakhir bahkan satu dari dua pemain yang tampil penuh di Serie A musim ini dan menjadi pemain tersubur dengan 11 gol.

Meski gagap di kancah Eropa, masih belum ada yang bisa menghentikan dominasi Juventus di kancah domestik. Juventus jadi tim paling agresif dengan mencetak 39 gol. Jumlah gol terbanyak yang dibukukan tim-tim Serie A musim ini.

Duel Penentu Scudetto?

Juventus Tak Menikmati Untung Besar dari Penjualan Pogba

Kejutan Roma beradu dengan stabilitas Juventus akan menjadi duel Serie A yang paling disorot akhir pekan ini. Hasil duel ini bisa dikatakan bisa menjadi penentu dalam perburuan gelar scudetto musim ini.

Pasalnya, saat ini hanya Roma yang menjadi pesaing terdekat Juventus. Saat ini, Roma hanya tertinggal lima poin dari Juve. Sedangkan Napoli yang ada di posisi 3 tertinggal jauh dari Juventus dengan selisih 10 poin. Begitupula dengan Fiorentina yang ada di posisi 4 dan tertinggal 13 poin.

Sehingga kemenangan akan menghantarkan Juventus semakin menjauh dari kejaran Roma. Dan Juventus dalam sejarahnya selalu sulit dikejar jika unggul poin cukup jauh. Apalagi, pesaing terdekat hanya tinggal Roma. Alhasil, perburuan scudetto bisa dianggap sudah berakhir.

Dari statistik pertemuan kedua tim, Juventus masih mengungguli Roma. Seperti dilansir Soccerway, dari 42 pertemuan terakhir kedua tim, Juventus sukses membukukan 18 kemenangan dengan 10 hasil imbang. Namun, Roma juga memiliki keyakinan diri tinggi setelah memenangi duel terakhir mereka pada musim lalu.

Berikut ini, lima pertemuan terakhir Roma melawan Juventus:

17 Februari 2013 (Serie A)
AS Roma 1-0 Juventus

30 September 2012 (Serie A)
Juventus 4-1 AS Roma

23 April 2012 (Serie A)
Juventus 4-0 AS Roma

25 Januari 2012 (Coppa Italia)

Juventus 3-0 AS Roma

12 Desember 2011 (Serie A)
AS Roma 1-1 Juventus
(one)

Lihat artikel menarik lainnya di tautan ini.

Gelandang Manchester United, Paul Pogba

Sudah Jadi Pemain MU, Pogba Masih Dibelikan Rumah Juventus

Juve masih bertanggung jawab atas kebutuhan Pogba.

img_title
VIVA.co.id
11 Agustus 2016