Situasi Serupa Final SEA Games 1991 dan 2013

Pemain Timnas Indonesia U-23 merayakan kemenangan
Sumber :
  • REUTERS/Soe Zeya Tun
VIVAbola
Andik Vermansyah Absen di Seleksi Timnas Tahap Kedua
- Emas terakhir Indonesia di ajang SEA Games dari cabang olahraga sepakbola terjadi pada 1991. Kala itu, Indonesia menang adu penalti 4-3 atas Thailand di partai final yang digelar di Manila, Filipina.

Arema Rela 'Peras Otak' Demi Timnas Indonesia

Kebetulan, di SEA Games 2013 Myanmar, Indonesia juga mencapai partai puncak dan bertemu Thailand pada Sabtu 21 Desember 2013. Situasinya itu pun dinilai cukup mirip dengan saat final SEA Games 1991.
TC Timnas Hari Kedua, Boaz Jalan-jalan di Pinggir Lapangan


Salah satu punggawa Timnas Indonesia di SEA Games 1991, Sudirman, mengenang bagaimana mereka menang atas Negeri Gajah Putih itu. Seperti saat ini, pada SEA Games 1991, dibanding Thailand, Indonesia juga sedikit lebih tidak diunggulkan.


"Situasinya hampir sama, kami dulu tidak diunggulkan, Thailand diunggulkan karena waktu penyisihan lebih banyak menang," kata Sudirman saat dihubungi wartawan, Jumat malam, 20 Desember 2013.


Terkait perbedaan permainan Thailand saat SEA Games 1991 dan sekarang, menurut Sudirman, dulu para pemain Thailand lebih banyak mengandalkan kecepatan, sedangkan sekarang, tim arahan Kiatisuk Senamuang itu lebih mengandalkan organisasi permainan.


"Kekuatan Thailand sekarang lebih bermain organisasi, kalau dulu mengandalkan kecepatan, pemainnya lebih cepat, kalau sekarang lebih banyak menunggu dan counter attack," paparnya.


Indonesia melangkah ke final cabang olahraga sepakbola SEA Games 2013 usai menyingkirkan Malaysia di semifinal lewat drama adu penalti. Indonesia bertemu Thailand di final pada 21 Desember 2013, di penyisihan grup, Garuda Muda juga sempat bertemu Thailand dan takluk 1-4.


Menurut Sudirman, anak-anak asuhan Rahmad Darmawan juga berpeluang menang, jika laga berakhir sampai adu penalti. Mantan asisten pelatih Persija Jakarta ini juga berharap lini belakang Indonesia mampu meminimalisasi peluang dari Thailand.


"Kita harus mengakui produktivitas kita kurang, itu berarti pelatih harus mempersiapkan koordinasi di lini belakang, paling tidak kita berusaha mencari posisi tidak kalah, imbang saja," terang pria yang saat masih aktif menjadi pemain kerap beroperasi sebagai bek tengah.


"Dengan kesempatan adu penalti, mungkin kita lebih berpeluang. Kurnia Meiga main bagus saat adu penalti (lawan Malaysia) dan sedang onfire, mugkin dengan adu penalti, kita bisa mengulang kejayaan tahun 1991," tutupnya.


Lihat artikel menarik lainnya
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya