Pahlawan SEA Games 1991 Ungkap Kemiripan Timnya dengan Garuda Muda

Pelatih Kiper Timnas U-23, Eddy Harto
Sumber :
  • Marco Tampubolon/VIVAbola
VIVAbola
Andik Vermansyah Absen di Seleksi Timnas Tahap Kedua
- Pelatih kiper Timnas U-23, Eddy Harto, merupakan pahlawan Indonesia di SEA Games 1991. Kemampuannya menjinakkan algojo Thailand di final membawa pasukan Anatoly Polosin itu mampu mempersembahkan emas bagi Indonesia. Prestasi itu belum terulang lagi hingga saat ini.

Arema Rela 'Peras Otak' Demi Timnas Indonesia

Bermain di Rizal Memorial Stadium, Manila, Filipina, 4 Desember 1991, Eddy Cs berhasil menahan imbang Thailand 0-0 hingga babak perpanjangan waktu. Pertandingan pun terpaksa dilanjutkan ke babak adu penalti.
TC Timnas Hari Kedua, Boaz Jalan-jalan di Pinggir Lapangan


Saat itu Indonesia sempat tertinggal dua gol. Namun Eddy juga berhasil menahan dua tendangan algojo lawan sebelum Indonesia akhirnya menang dengan skor 4-3. "Saat itu saya ingin jadi pahlawan," kata Eddy kepada wartawan di kompleks Stadion Wunna Theikdi, Jumat, 21 Desember 2013.


"Bagi kiper, adu penalti merupakan kesempatan untuk menjadi pahlawan. Karena itu saya fokus pada pertandingan dan tidak memikirkan pelatih maupun suporter yang ada di stadion," sambung pria kelahiran Medan itu.


Eddy mengisahkan, pada SEA Games 1991, banyak yang pesimistis dengan kemampuan timnas Indonesia. Mereka tidak diunggulkan untuk meraih emas. "Perhatian juga sangat minim. Itu sebabnya kami menjadi yang terakhir yang mendapat kamar. Para pemain pun sampai terpisah, ada yang di lantai satu dan sebagian lagi ada yang di lantai dua," kata Eddy.


Namun minimnya perhatian ini menjadi motivasi bagi para pemain Tim Merah Putih saat itu. Meski kalah skill dari Thailand, Eddy dan kawan-kawan berusaha memanfaatkan keunggulan fisik yang dimiliki. "Kemana bola pergi para pemain terus mengejar. Kalau skill sebenarnya kami masih kalah dari Thailand," ujar pelatih berusia 51 tahun itu.


Menurut Eddy, Timnas U-23 saat ini juga menghadapi kondisi yang tak jauh berbeda. Masyarakat banyak yang meragukan kemampuan Garuda Muda. melihat hasil uji coba yang mereka jalani. "Namun setelah menemukan touch-nya, mereka kalahkan Myanmar dan lolos ke final," beber Eddy.


"Kami telah mengingatkan para pemain agar memilah-milah omongan orang. Kadang omongan itu ada sisi baik dan buruknya," sambung Eddy Harto.


Mengenai kemampuannya menahan penalti lawan, Eddy mengaku tak punya resep jitu untuk menularkannya kepada anak asuhnya. Menurutnya, yang terpenting saat adu penalti adalah mental penjaga gawang. "Kiper harus fokus dengan apa yang harus dilakukannya saat adu penalti," pesan Eddy.


Indonesia kembali melangkah ke final pada SEA Games XXVII yang digelar di Myanmar. Di partai puncak, Garuda Muda yang ditangani oleh Pelatih Kepala Rahmad Darmawan, kembali akan bertemu Thailand. Kedua tim akan bertarung di Stadion Zeyar Thiri, Nay Piy Taw, Sabtu, 22 Desember 2013.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya