Uniknya Pedagang Asongan di Venue Sepakbola SEA Games 2013

Pedagang menjajakan Ko Ya
Sumber :
  • Marco Tampubolon/VIVAnews
VIVAbola -
5 Arrested After Mass Shooting in Philadelphia
Pedagang asongan seakan tak bisa dipisahkan dari perhelatan sepakbola. Penjaja makanan dan minuman ringan tersebut kerap ikut meramaikan sebuah pertandingan, tidak terkecuali pada penyisihan Grup B SEA Games XXVII yang digelar di Youth Training Center (YTC), Yangon.

Polisi Israel Serang Sejumlah Orang yang Ingin Salat Id di Masjid Al-Aqsa

Beragam pedagang asongan yang berkeliaran di sana. Namun ada satu yang tergolong unik. Seorang pria tua dengan topi dan baju yang tampak lusuh terlihat sibuk meracik tiga lembar daun di wadah dagangannya. Di wadah yang berbentuk keranjang persegi panjang itu juga terdapat barang dagangan lainnya, seperti rokok, dan tisu yang tidak tertata rapi.
Daftar Mobil Listrik Terlaris Maret 2024


Tangannya dengan cekatan melipat daun-daun tersebut dan memasukkannya ke plastik. Ada empat daun terlipat yang dijejalkan ke dalam plastik bening berukuran kecil. "Ko Ya," katanya memamerkan hasil karyanya itu. "Seratus kyat (Rp 1200)," bebernya menggunakan bahasa isyarat tangan dengan menunjukkan jari telunjuk sebagai simbol angka satu dan lingkaran jari telunjuk dan ibu jari sebanyak dua kali untuk angka 0.


Ko Ya atau sirih memang menjadi salah satu 'cemilan' yang popular di Yangon, Banyak orang senang mengunyah Ko Ya. Tidak hanya orang tua, anak muda juga doyan 'nyirih'. Akibatnya, tak aneh bila di jalan-jalan banyak bercak merah yang berasal dari ludah para pengunyah Ko Ya.


Cemilan di Myanmar, Ko Ya


Di tempat-tempat seperti hotel, kedai makan, maupun kafe, pengelola biasanya menyediakan tempat sampah khusus bagi mereka pengunyah Ko Ya. Tujuannya agar ludah yang dibuang tidak mengotori lantai atau dinding.


Di YTC Stadium, ada banyak pedagang asongan yang menyediakan Ko Ya. Mereka rata-rata meraciknya sendiri di atas wadah dagangannya. Selain makanan dan minuman, banyak juga penonton yang membeli Ko-Ya di stadion. Mereka menjadikannya sebagai cemilan saat menyaksikan laga.


Sebagian besar fans tuan rumah juga tampak mengunyah Ko Ya. Kebiasaan itu membuat gigi mereka tampak berwarna merah.


Di Indonesia, kebiasaan seperti ini masih dijumpai di tanah Papua. Banyak warga Papua juga masih doyan mengunyah sirih, bahkan saat menyaksikan pertandingan sepakbola di Stadion Mandala, Jayapura.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya