Terungkap, Modus Penyelundupan Flare ke Stadion

Suporter menyalakan suar
Sumber :
  • dailymail.co.uk

VIVAbola - Asosiasi Sepakbola Inggris (FA) semakin gencar melarang penggunaan flare (suar) dan bom asap selama pertandingan. Peningkatan kewaspadaan FA dipicu oleh terungkapnya fakta kegiatan berbahaya itu telah melibatkan anak-anak di bawah umur.

Dilansir Daily Mail, bocah yang baru berusia 8 tahun biasanya dimanfaatkan untuk menyelundupkan benda-benda itu ke dalam stadion. Modus seperti ini diperkirakan sudah marak sejak 2 tahun lalu. Anak-anak dipilih karena pemeriksaan terhadap mereka biasanya lebih longgar dibanding dengan penonton dewasa.

Bagi kalangan suporter, utamanya kelompok-kelompok garis keras, suar dan bom asap bukanlah hal baru. Itu kerap dipakai untuk menciptakan atmosfer laga lebih dramatis. Namun, banyak yang tidak menyadari bahwa penggunaan suar dan bom asap ternyata sangat berbahaya.

Masih Cedera, Rooney Sudah Dijamin Masuk Timnas

Suhu pembakaran  flare yang mencapai 1.600 derajat celcius ternyata sama dengan titik leleh besi. Sedangkan bom asap juga didesain hanya untuk ruang terbuka, bukan untuk ruang tetutup seperti stadion sepakbola. Menghirup asapnya bisa menyebabkan kerusakan pada paru-paru.

"Menyalakan petasan bukanlah kegiatan menyenangkan tanpa dosa," kata Cathy Long, pimpinan pelayanan suporter Premier League. "Mereka bisa sangat berbahaya dan sudah ada korban."

Statistik menunjukkan, penggunaan suar dan bom asap di sepakbola Inggris memang meningkat drastis. Pada 2010-11, hanya ditemukan 8 kasus di lima divisi Liga Inggris. Namun, angka ini meningkat menjadi 172 kasus pada musim lalu. Parahnya, sebanyak 96 kasus bahkan terjadi pada 3 bulan pertama kompetisi bergulir.

Bulan Mei lalu, James Maddocks, bocah berusia 8 tahun yang merupakan fans Everton dengan tiket terusan di tangannya terluka di bagian leher akibat terkena bom asap yang dilempar fans Everton lainnya. Insiden itu terjadi pada derby Marseyside di Anfield.

Bom asap juga pernah menyasar bagian kepala asisten wasit dalam laga Aston Villa vs Tottenham Hotspur. Seorang fans juga pernah terluka akibat terkena serpihan bom asap, sedangkan sebagian fans lainnya mengalami kerusakan paru-paru akibat menghirup asapnya.

Untuk menekan angka kasus tersebut, Pengelola Premier League pun gencar melancarkan kampanye untuk mendidik suporter yang ternyata sebagian di antaranya belum paham mengenai bahaya dua benda itu. Poster-poster juga akan dipajang di dalam stadion.

Selain itu, hukuman terhadap para pelaku juga akan ditingkatkan. Mulai dari masuk penjara hingga larangan menyaksikan laga. Bulan lalu, fans MU dijatuhi larangan ke stadion selama 3 tahun dan diancam hukuman penjara akibat melemparkan bom asap dalam laga terakhir musim lalu di The Hawthorns.

Di Indonesia, penggunaan suar dan bom asap juga marak. Bahkan, baru-baru ini, Indonesia harus melakoni dua laga tanpa penonton akibat ulah suporter yang menyalakan suar dan bom asap di beberbagai laga termasuk, termasuk Pra Piala Asia U-22 di Riau. Selain itu, PSSI juga diwajibkan membayar denda uang. (one)

Ben Foster Belum Pikirkan Piala Eropa 2016
Gelandang Liverpool, James Milner

Gelandang Liverpool Pensiun dari Timnas Inggris

Dia merasa kalah saing dengan pemain muda di Inggris.

img_title
VIVA.co.id
6 Agustus 2016