Dugaan Pengaturan Skor, Komdis PSSI Siap Datangi PSLS dan Bontang FC

Hinca Panjaitan, Sekjen Partai Demokrat.
Sumber :
  • VIVAnews
VIVAbola
Bontang FC Berniat Mundur dari IPL 2012-13
– Komisi Disiplin (Komdis) PSSI bakal memanggil ulang PSLS Lhokseumawe dan Bontang FC terkait adanya dugaan pengaturan skor (match fixing) pada babak play off Indonesia Premier League (IPL), September lalu. Komdis PSSI sendiri sudah mengirimkan surat panggilan tersebut pada Jumat 22 November 2013.

29 Pati TNI Naik Pangkat Satu Tingkat Lebih Tinggi, Ini Daftar Namanya

PSLS dan Bontang FC sendiri sebelumnya sudah diminta memenuhi panggilan dalam sidang Komdis pada Rabu lalu. Namun, empat pemain, manajer, serta pelatih PSLS tidak bisa datang. Begitu juga saat Komdis memanggil tiga pemain, manajer dan pelatih Bontang FC, yang bersangkutan tak bisa hadir.
Kronologi Pengeroyokan 4 Pria di Depan Polres Jakpus yang Dipicu Pemukulan Terhadap Anggota TNI


Mengingat betapa pentingnya keterangan dari dua klub tersebut, Komdis mengaku siap mengambil langkah progresif. Ketua Komdis PSSI, Hinca Pandjaitan, menegaskan, pihaknya siap mendatangi PSLS ke Aceh dan Bontang ke Kalimantan.


“Jika mereka tidak memenuhi panggilan lagi, Komdis akan datang ke tempat mereka langsung sehingga proses tetap berjalan,” terang Hinca di kantor PSSI, Jumat 22 November 2013.


"Kalau bukti, kami sudah kantongi data, tetapi akan kami lakukan verifikasi lebih ke klub bersangkutan, katanya.


Sebelumnya, Komdis PSSI telah menginformasikan bahwa adanya pertandingan di Indonesian Premier League (IPL) yang terindikasi adanya pengaturan skor. Ada lima klub yang terindikasi yaitu, PSLS, Bontang FC, Pro Duta, Persepar Palangkaraya dan PSIR Rembang. Sampai saat ini, hanya Pro Duta yang menyangkal tentang adanya dugaan pengaturan pertandingan yang disebutkan Komdis PSSI.


Hinca mengklaim, kasus pengaturan skor ini diketahui melalui sistem cangih FIFA bernama EWS (Eye Watch System). Bila benar terbukti adanya pengaturan skor, Komdis berjanji akan memberikan sanksi setimpal bagi klub yang terlibat.


Namun, Hinca mengaku tak mau mendahului proses yang akan dijalankan oleh Komdis. Dia menegaskan untuk melakukan proses penyelidikan secara mendalam terlebih dahulu ketimbang mengancam untuk menghukum.


“Kalau melihat ada ofisial di bangku cadangan yang memegang HP (handphone) itu kan aneh. Tidak ada itu ofisial tim yang memegang HP, oleh karena itu kita patut curigai,” ungkap Hinca, memberi contoh tentang indikasi adanya pengaturan skor.


Lihat artikel menarik lainnya
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya