Misi Yordania Jegal Langkah Uruguay ke Piala Dunia

piala konfederasi brasil menang atas uruguay
Sumber :
  • REUTERS/Ueslei Marcelino

VIVAbola - Pekan ini akan digelar partai playoff Piala Dunia 2014. Uruguay dan Yordania menjadi dua tim yang bakal lebih dulu memastikan nasibnya. Mereka akan menggelar duel leg 1 di Amman International Stadium pada Rabu, 13 November 2013.

Uruguay terpaksa harus mengikuti playoff ini karena hanya mampu duduk di posisi 5 klasemen akhir kualifikasi zona Amerika Selatan atau CONMEBOL.

Jalan panjang juga harus ditempuh kubu lawan untuk sampai di fase ini. Yordania berhak menantang Le Celeste usai menekuk Uzbekistan di partai playoff zona Asia. Kedua kubu sebelumnya diketahui cuma finis ketiga di Grup A dan B babak kualifikasi.

Menyandang status semifinalis Piala Dunia 2010 dan juara Copa America, tak salah rasanya jika banyak pihak cenderung menjagokan tim asuhan Oscar Washington Tabarez. Apalagi, jika melihat materi pemain di mana dalam skuad mereka bercokol sejumlah nama top yang telah melang melintang di kompetisi papan atas Eropa seperti Luis Suarez, Edinson Cavani dan Martin Caceres.

Tapi, jangan lupakan juga pepatah "bola itu bundar". Bagaimana pun Yordania masih tetap punya peluang untuk mencatat sejarah lolos ke Piala Dunia untuk pertama kali.

Uruguay di Atas Angin

Nama besar dan pengalaman menjadi modal Uruguay untuk menghadapi Yordania. Bagi tim yang sudah dua kali tercatat menjadi kampiun turnamen sepakbola sejagat raya ini, tampil di playoff seperti menjadi hal lumrah, bahkan bisa dibilang tradisi.

Bayangkan, dalam empat pagelaran terakhir, Uruguay harus menjalani skema serupa: playoff. Dimulai pada 2002 silam, Uruguay harus bunuh-bunuhan dengan Australia sebelum tampil di Jepang-Korsel.

Balas Dendam Copa America, Uruguay Gasak Chile

Empat tahun setelahnya kedua tim kembali bertemu di babak yang sama. Hanya saja, kini giliran The Aussie mengubur mimpi tim yang dimotori Alvaro Recoba untuk terbang ke Jerman melalui sebuah drama adu penalti.

Pada 2010, Uruguay mencatat hattrick playoff. Namun, lawan yang dihadapi adalah Kosta Rika. Diego Forlan cs pun berhasil menang agregat 2-1 dan melaju ke putaran final di Afrika Selatan.

Di tanah Afrika, "Pasukan Biru Langit" justru tampil memukau. Mereka masuk ke babak empat besar. Sayangnya, Diego Forlan cs tumbang oleh Belanda pada semifinal dan dibekuk Jerman dalam perebutan tempat ketiga.

Tak ingin gagal untuk kedua kali dalam empat penampilan di playoff, Uruguay pun memilih berhati-hati menghadapi Yordania. Tabarez selaku pelatih mengaku masih kabur dalam meraba peta kekuatan lawan. Namun, dia percaya pada leg 1 ini kubu tuan rumah akan membuat timnya sangat kerepotan.

"Jika Yordania memberikan segala kemampuan dan mengambil keuntungan dari status sebagai tuan rumah, maka kami akan sangat kesulitan. Mereka tak punya pemain elite. Tapi, untuk membuat pertandingan yang ketat, hal tersebut sama sekali tak penting," ungkap Tabarez.

"Saya tak tahu banyak tentang mereka. Tapi, sejauh yang saya amati, berpikir Yordania adalah tim seperti Tahiti, itulah yang bakal menjadi masalah," sambungnya.

Hal senada diungkapkan oleh Suarez. Dia paham bahwa lawan akan sangat termotivasi untuk bisa menyulitkan mereka. Selain itu, dia juga meminta rekan-rekan setimnya waspada terhadap kecepatan gelandang-gelandang Yordania di laga nanti.

"Yordania akan sangat termotivasi. Kami harus hati-hati. Mereka punya pemain tengah yang cepat. Jika lengah, mereka bisa menghukum kami," ungkap bintang Liverpool tersebut.

Modal Tekad Baja Yordania

Tekuk Uruguay, Ekuador Puncaki Klasemen Zona CONMEBOL

Sosok pemain bintang, itu memang tak dimiliki oleh Yordania. Tapi, bukan berarti tim berjuluk Nashama bisa diremehkan. Kolektivitas dan tekad tim untuk berbuat lebih baik, itulah senjata andalan yang dipakai Yordania selama ini.

Rasanya tidak berlebihan juga jika kubu Uruguay merasa harus benar-benar waspada menghadapi leg 1 ini. Pasalnya, bukti nyata keganasan Yordania ketika bermain di kandang sudah terpampang jelas di depan mata.

Pada fase kualifikasi grup B, pemain asuhan Hossam Hassan tak pernah menelan kekalahan saat bermain di depan publiknya sendiri. Mereka hanya sekali ditahan imbang Irak.

Sedangkan tiga partai lainnya berakhir dengan kemenangan, termasuk dua di antaranya atas dua pemuncak klasemen, Jepang dan Australia, yang di laga tandang sempat membantai mereka 0-6 dan 0-4.

"Senjata utama kami adalah motivasi melawan tim pretisius yang sudah memenangkan Piala Dunia. Seluruh pemain yang dipilih untuk tampil akan memberikan semuanya. Kami harus yakin karena tak ada yang mustahil dalam sepakbola," ujar penyerang Abdallah Deeb Salim.

Sementara itu, pelatih Hossam Hassan mengatakan jika perjuangan ini bukanlah atas nama Yordania semata. Duel melawan Uruguay adalah perjuangan Asia, khususnya jazirah Arab untuk bisa mencatat sejarah lebih baik di kancah sepakbola internasional.

"Yordania adalah tim Arab terakhir yang punya peluang mewakili Asia. Ini merupakan perjuangan negeri Arab, dan bukan Yordania semata," tegas pria yang menjadi pilar timnas Mesir di Piala Dunia 1990 itu.

Sayangnya, perjuangan Yordania menemui kendala. Mereka tak bisa menurunkan sejumlah pemain pilar seperti kiper Amer Shafi yang terkena suspensi serta absennya gelandang kawakan sekaligus kapten tim Amer Deeb Mohammad Khalil karena cedera.

Hukuman Pencolek Pantat Cavani Dikurangi

Lalu, apakah kondisi ini akan membuat Yordania melemah dan harus pasrah menghadapi Uruguay? Kita lihat saja hasilnya nanti. (one)

Baca juga:

Mourinho Terlibat Pertengkaran Hebat di Stamford Bridge

Popularitas Ronaldo "Selamatkan" Mourinho

Madrid Akan Bajak Messi dari Barcelona

Presiden Klub Perintahkan Suporter Hajar Pemain Sendiri

Dukungan Valentino Rossi kepada Erick Thohir

Timnas U-19 Bakal Jajal 5 Peserta Piala Asia

Deretan Pemain Indonesia yang Pernah Merumput di Malaysia

Setumpuk Uji Coba Menanti Timnas U-23

VO2 Max Timnas U-19 Menurun, Evan Dimas Tetap Tertinggi

Semen Padang Akan Rekrut Bambang Pamungkas

Di Matteo Masih Terima Gaji dari Chelsea

Bintang Cantik Hollywood Ini Ternyata Fans Inter Milan

Gara-gara Monyet, Pelatih Ini Dihukum 200 Jam

Pendiri Playboy Kepincut WAGs Terseksi Inggris

Angelina Jolie "Usir" Klub Australia dari Tempat Latihan

Striker Uruguay, Luis Suarez usai bobol gawang Brasil

Kata Suarez Usai Golnya Gagalkan Kemenangan Brasil

Comeback Luis Suarez ke Uruguay berbuah manis.

img_title
VIVA.co.id
26 Maret 2016