Statistik Meningkat, Jacksen: Itu Belum Jadi Patokan

Pelatih Timnas Indonesia, Jacksen F Tiago
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto
VIVAbola
Andik Vermansyah Absen di Seleksi Timnas Tahap Kedua
- Pertandingan uji coba melawan Kyrgyzstan beberapa waktu lalu memang telah memperlihatkan permainan timnas Indonesia yang mencapai bentuk terbaiknya. Namun, menurut pelatih timnas Indonesia, Jacksen F Tiago, hal itu tidak bisa dijadikan patokan utama peningkatan performa timnas.

Arema Rela 'Peras Otak' Demi Timnas Indonesia

Jika dilihat dari statistik, permainan Indonesia terlihat lebih cair ketika bertemu dengan Kyrgyzstan. Kerjasama antar lini terlihat berjalan lebih baik.
TC Timnas Hari Kedua, Boaz Jalan-jalan di Pinggir Lapangan


Jumlah passing mereka mencapai 609 kali dengan 524 di antaranya berhasil menjangkau target. Ini berarti tingkat akurasi passing timnas mencapai 84 persen. Namun, menurut Jacksen hal itu tidak bisa dijadikan patokan utama bagi tim pelatih.


"Kalau untuk statistik memang meningkat. Itu bisa terjadi karena beberapa hal. Yang saya soroti adalah tekanan dalam pertandingan ketika melawan Kyrgyzstan itu berbeda dibanding saat melawan Arab Saudi dan China. Dua pertandingan itu digelar di kandang, tapi permainan tidak berkembang, jadi banyak faktor yang mempengaruhi," kata pelatih asal Brasil tersebut usai sesi latihan sore di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta.


Mungkin apa yang dikatakan Jacksen ada benarnya. Meski anak-anak asuhnya mampu mencatatkan akurasi passing hingga 84 persen, nyatanya crossing-crossing pasukan Merah Putih masih jauh dari kata memuaskan. Dari 29 kali crossing, yang menjangkau target hanyalah 11. Berarti akurasi crossing hanya sekitar 37 persen.


Permainan Indonesia jelang melawan China akan dimatangkan kembali saat mereka beruji coba dengan klub asal Korea Utara, 25 April SC, pada 9 November 2013. Dalam uji coba tersebut, Jacksen berharap para pemainnya bisa menampilkan permainan terbaiknya ketika berada dalam kondisi cuaca yang sangat ekstrem.


"Kalau dilihat, 9 November 2013 diperkirakan suhu di Korut ada di kisaran 3 derajat atau bisa saja mencapai -1 derajat celcius. Mudah-mudahan para pemain mampu beradaptasi dengan kondisi itu, sehingga saat melawan China mereka tubuh mereka sudah terbiasa," harap pria 45 tahun tersebut.


Jacksen Masih Akan Utak-atik Strategi di Korea Utara

Selain itu, Jacksen F Tiago juga mengungkapkan pihaknya masih akan mengubah susunan formasi dan strategi ketika bertandang ke Korea Utara. Jacksen berharap menemukan racikan terbaiknya untuk menghadapi China enam hari berselang di Stadion Sanxhi, Xi'an.


Pada pertandingan melawan Kyrgyzstan, 1 November 2013 lalu, pelatih asal Brasil tersebut mencoba sebuah strategi yang cukup berani. Dia menempatkan 4 gelandang pekerja keras di lini tengah tanpa memasang satu pun pemain sayap.


Justru, Zulham Zamrun yang biasa beroperasi di lini sayap didorong lebih ke depan untuk menemani Samsul Arif yang berperan sebagai striker. Dengan strategi tersebut, pasukan Merah Putih sukses menggulung Kyrgyzstan dengan skor telak, 4-0.


"Pasti akan ada eksperimen lain. Saya akan melakukan uji coba strategi dan formasi terhadap tim. Itu dilakukan agar saya bisa menemukan racikan terbaik. Semua pemain akan dimaksimalkan karena saya ingin sesuatu yang berbeda dan terbaik. Pastinya, saat ini saya lebih banyak pilihan pemain," kata Jacksen usai latihan di SUGBK.


Jika dilihat dalam sesi latihan sore kemarin, Jacksen terlihat memasang 3 striker di lini depan. Boaz Solossa dipasang sebagai striker utama, sedangkan Zulham Zamrun dan Titus Bonai berperan sebagai striker sayap. Untuk lini tengah, tiga gelandang pekerja keras masih digunakan dalam strateginya.


Pertandingan melawan China akan menentukan langkah Indonesia untuk lolos ke putaran final Piala Asia 2015, Australia. Jika kalah, maka Indonesia dipastikan tersingkir. Saat ini, Indonesia hanya mengemas 1 poin dari 3 laga yang sudah mereka jalani.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya