Hadapi Kyrgyzstan, Pemanasan Timnas Sebelum Tantang China

Timnas Indonesia Vs China di Kualifikasi Piala Asia
Sumber :
  • VIVAbola/Anhar Rizki Affandi
VIVAbola
Rangking FIFA: Argentina di Puncak, Indonesia Makin Anjlok
- Meskipun terbenam di dasar klasemen Grup C Pra Piala Asia 2015, dengan hanya mengantongi satu poin hasil tiga kali turun bertanding, Timnas Indonesia masih berusaha menjaga asa untuk lolos. Itu dibuktikan dengan keseriusan persiapan menghadapi laga tandang ke China pada 15 November mendatang.

Bocah Asal Poso Ini Akan Ikut Turnamen di Denmark dan Swedia

Tak hanya menggelar pemusatan latihan, Timnas juga dijadwalkan menjalani sejumlah uji coba sebelum pertandingan krusial tersebut.
Rangking FIFA: Posisi Indonesia Makin Merosot


Lawan pertama adalah Kyrgyzstan. Tim merah-putih akan menjamu salah satu tim negara bekas pecahan Uni Soviet itu di Stadion Utama Gelora Bung Karno (sUGBK) sore nanti, Jumat, 1 November.

Berikutnya, Timnas akan terbang ke Korea Utara pada 5 November. Di sana rencananya anak-anak asuh Jacksen F Tiago bakal kembali bertanding dengan tim.


"Tadinya saya pikir kami akan melawan Timnas (Korut), tapi karena bukan Timnas, jadi saya minta dua kali uji coba di sana," kata pelatih asal Brasil tersebut.


Buta kekuatan lawan


Pertemuan antara Indenesia dengan Kyrgyzstan nanti merupakan yang pertama bagi kedua negara. Maka tak heran jika masing-masing kubu sama-sama belum bisa membaca kekuatan atau kelemahan lawan.


Gelandang, Ahmad Bustomi, tidak membantah kalau pihaknya minim informasi terkait tim lawan. Meski demikian, bukan berarti timnya sama sekali.


"Para pemain minim informasi soal Kyrgyzstan, tapi bukan berarti buta sama sekali karena coach Jacksen sudah mempelajarinya lewat video," kata Bustomi.


Bustomi menambahkan, uji coba melawan Kyrgyzstan merupakan tolok ukur untuk timnya sebelum melakoni pertandingan kontra China.


"Persiapan cukup bagus, mulai dari di Batu kami fokus latihan fisik, dan pindah ke Jakarta, latihan fisik dikombinasikan dengan teknik dan strategi," jelas mantan pemain Arema Malang itu.


"Laga melawan Kyrgyzstan menjadi tolok ukur sebelum berhadapan dengan China. Pertandingan ini pemanasan sebelum laga sebenarnya di China. Hasil akhir bukan yang terpenting. Tujuan uji coba ini untuk dijadikan tolok ukur sejauh mana kemajuan tim ini," katanya.


Hal senada juga diungkapkan oleh kapten timnas Kyrgyzstan, Mirlan Murzaev, mengaku belum mengetahui kekuatan Timnas Indonesia. Namun, Murzaev menilai pertandingan tetap akan berjalan menarik karena kedua tim tidak mengetahui kekuatan lawan.


Untuk menjalani pertandingan persahabatan melawan Tim Garuda, Kyrgyzstan hanya membawa 16 pemain. Murzaev mengatakan, timnya tetap menganggap laga penting, karena setiap pemain yang membela tim nasional akan selalu memberikan yang terbaik.


"Kami tidak tahu kekuatan Timnas Indonesia, kami belum pernah dengar permainan mereka. Tapi, kami ingin memuaskan penonton yang hadir," terang Murzaev.


"Kami tidak akan memberikan permainan yang membosankan, kami ingin memenangkan pertandingan walaupun ini hanya laga uji coba," urainya. "Ini akan menjadi pertandingan yg menarik, karena kami tidak saling mengetahui kekuatan masing-masing tim," sambungnya.


Bagi Kyrgyzstan, uji coba kontra Indonesia dianggap bagian persiapan menghadapi AFC Challenge Cup 2014 di Maladewa Mei 2014. Kyrgyzstan lolos ke putaran final setelah menjadi juara Grup B pada babak kualifikasi yang dilangsungkan Maret lalu.


Target Indonesia

Kemenangan atas Kyrgyzstan, bukanlah target utama Timnas. Jacksen selaku pelatih mengaku dirinya memfokuskan pertandingan ini untuk memperbaiki pola kerjasama para pemain.


"Saya melihat permainan Timnas saat melawan China masih kurang maksimal. Belum ada kerjasama yang baik antarpemain. Dan variasi serangan masih sangat minim. Itu yang ingin diperbaiki saat melawan Kyrgyzstan," kata Jacksen.


Jacksen menegaskan salah satu yang perlu dibenahi Timnas adalah permainan dari sayap. Pelatih Persipura Jayapura itu berharap tim Garuda bisa memaksimalkan permainan dari sayap saat melawan Kyrgyzstan.


"Lini sayap memang harus dibenahi. Jika melihat pertandingan pertama melawan China, lini sayap memang bermasalah. Maka kami harus memperbaikinya. Diharapkan saat melawan Kyrgyzstan semua kekurangan bisa tertutupi," tegas Jacksen.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya