Sumber :
- REUTERS/Stefano Rellandini
VIVAbola
- Pelatih Timnas Italia, Cesare Prandelli, membuat aturan baru untuk anak-anak asuhnya. Dia melarang para pemain mengakses media sosial seperti Facebook dan Twitter selama tampil di Piala Dunia 2014 mendatang.
Menurut
Telegraph, Rabu, 16 Oktober 2013, keputusan itu diambil menyusul ulah Mario Balotelli jelang pertandingan melawan Armenia. Striker AC Milan itu dinilai bertindak bodoh dengan 'berkicau' tentang jaringan mafia di Italia.
Baca Juga :
Klub Medioker Serie A Serius Dekati Balotelli
Baca Juga :
Balo Sulit Dapatkan Klub Baru, Ini Penyebabnya
Menurut
Baca Juga :
Italia Jadi Korban Keganasan Jerman
Sebelum menjamu Armenia di Stadion San Paulo, Napoli,
Gli Azzzurri
sebelumnya sempat berlatih dengan Nuova Quarto Calcio, klub lokal yang diyakini dikendalikan oleh salah satu gang mafia terkemuka, Camorra.
Balotelli yang beberapa waktu lalu sempat dituduh punya keterkaitan dan diminta menjadi saksi dalam persidangan kasus mafia, sebenarnya bermaksud membantah pandangan miring publik tentangnya.
"Itu yang kalian katakan! Saya datang ke sini karena sepakbola luar biasa dan semua orang boleh bermain di mana mereka mau dan saat ini akan ada pertandingan (Italia vs Armenia," kicau Balotelli beberapa waktu lalu.
Sayang, rupanya tindakan Balotelli itu ternyata ditanggapi miring oleh salah satu anggota parlemen yang juga menjadi penggagas gerakan anti mafia, Rosario Capacchione. Dia menyebut 'Super Mario' telah berbuat bodoh. "Tindakan bodoh. Balotelli benar-benar labil. Dia tak bisa membedakan yang baik dan buruk," ungkap Capacchione. (adi)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Sebelum menjamu Armenia di Stadion San Paulo, Napoli,