- espn.com
VIVAbola - FIFA ingin Piala Dunia 2030 digelar di "tempat asalnya", Uruguay dan Argentina. Hal ini dilakukan guna merayakan ulang tahun yang ke-100 gelaran Piala Dunia. Sebab, Piala Dunia edisi pertama digelar di Uruguay dan kebetulan partai final mempertemukan tuan rumah kontra Argentina.
Rencana FIFA menggelar Piala Dunia 2030 di Uruguay dan Argentina ini diungkapkan Presiden Asosiasi Sepakbola Argentina (AFA) yang juga sebagai wakil presiden senior FIFA, Julio Grondona. "FIFA berharap dapat merayakan 100 tahun Piala Dunia di Argentina dan Uruguay," kata Grondona dilansir Soccerway.
Sebagai catatan, pada Piala Dunia 1930 yang saat itu hanya diikuti oleh 13 negara, partai final mempertemukan timnas Uruguay versus Argentina. Pada laga yang digelar di Montevideo dan disaksikan 80 ribu penonton itu, tuan rumah Uruguay berhasil menang 4-2 atas Argentina.
Jika Uruguay dan Argentina benar-benar terpilih sebagai tuan rumah bersama, maka ini juga akan menjadi yang kedua setelah Piala Dunia 2002. Saat itu, Jepang dan Korea Selatan (Korsel) terpilih sebagai tuan rumah bersama.
Namun, ambisi FIFA ini tampaknya sulit terwujud. Pasalnya, pemilihan tuan rumah Piala Dunia 2030 tak dapat dilakukan dalam 5 hingga 10 tahun ke depan sehingga kemungkinan besar FIFA sudah tak lagi dipimpin Sepp Blatter.
Selain itu, penentuan tuan rumah Piala Dunia saat ini tergantung dari 209 negara anggota FIFA, bukan lagi dipilih Komite Eksekutif FIFA. Dan parahnya, hingga saat ini, Uruguay tak memiliki stadion maupun infrastruktur modern yang memadai untuk menjadi tuan rumah dari 32 negara peserta. (one)
Eropa Minta Tambah Jatah Tempat di Piala Dunia
Presiden FIFA menganggap itu permintaan yang wajar. Apa alasannya?
