- FOTO ANTARA/Fahrul Jayadiputra
VIVAbola - PSPS Pekanbaru harus menerima kekalahan menyakitkan 1-7 saat bertandang ke markas Arema Indonesia, Kamis, 5 Juli 2013. Menurut Pelatih PSPS, Afrizal Tanjung, hasil memalukan ini tidak lepas dari anjloknya motivasi dan kondisi fisik para pemainnya.
Afrizal mengatakan bahwa pasukannya sebenarnya mampu tampil maksimal di babak pertama. Namun di babak kedua, pasukannya mulai kelelahan mengimbangi permainan cepat para pemain-pemain muda tim Singo Edan.
Kondisi kian parah manakala motivasi bertanding M Isnaini dan kawan-kawan juga sedang anjlok akibat masalah non teknis. Para pemain tampil dengan suasana hati yang kecewa akibat belum tunggakan gaji selama tujuh bulan yang tak kunjung dibayar oleh manajemen.
"Selain fisik, faktor non teknis di mana tujuh bulan pemain tidak gajian menjadi penyebab kekalahan ini," katanya usai pertandingan.
Bertanding di Stadion Kanjuruhan, PSPS sebenarnya sempat merepotkan tuan rumah sepanjang babak pertama. Tuan rumah baru unggul setelah wasit menunjuk titik putih pada menit ke-44. Keith Kayamba Gumbs yang tampil sebagai eksekutor sukses membawa Arema unggul 1-0.
Di babak kedua, PSPS justru mampu menyamakan kedudukan lewat serangan balik. M Isnaini yang terlepas dari pengawalan Victor Igbonefo mampu memerdayai kiper Kurnia Meiga pada menit ke-53.
Namun skor ini tidak bertahan lama. Singo Edan selanjutnya sukses membuat PSPS menjadi lumbung gol dengan tambahan enam gol lainnya.
Di sisa waktu babak kedua, Greg sukses mencetak quattrick. Sedangkan dua gol lainnya dicetak oleh Dendi Santoso dan Keith Kayamba Gumbs. Hingga pertandingan usai, Arema tetap memimpin dengan skor 7-1.
"Permainan Arema kian berkembang setelah Dendi Santoso dan Irsyad Maulana masuk. Ini merepotkan pertahanan kami," kata Afrizal. (eh)
Suka Cita Pelatih Arema Usai Bawa Timnya ke Final
Arema akan menghadapi Persib di final Piala Bhayangkara.
