Sumber :
- REUTERS/Jorge Silva
VIVAbola -
Piala Konfederasi 2013 belum menyelesaikan babak penyisihan grup. Namun, direktur teknik timnas Brasil, Carlos Alberto Pareira, sudah memiliki final idaman. Dia berharap Brasil dan Spanyol bisa bertemu di partai puncak.
"Hal yang 'gila' bisa melihat final antara Brasil dan Spanyol, di mana keduanya adalah tim favorit. Spanyol adalah tim terbaik di dunia, memainkan sepakbola terbaik saat ini. Bukan hanya di level senior, mereka juga menjadi juara di U-19 dan U-21," kata Pareira seperti dilansir Football Espana.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Pele Batal Nyalakan Obor Olimpiade 2016
"Hal yang 'gila' bisa melihat final antara Brasil dan Spanyol, di mana keduanya adalah tim favorit. Spanyol adalah tim terbaik di dunia, memainkan sepakbola terbaik saat ini. Bukan hanya di level senior, mereka juga menjadi juara di U-19 dan U-21," kata Pareira seperti dilansir Football Espana.
"Mereka memiliki pemain yang telah bersama selama 6 tahun. Ini menjadi keuntungan lebih dibandingkan tim lain. Kami sangat ingin bertemu dengan mereka di final. Ini akan menjadi bentrokan dua gaya," tegas pria yang membawa Brasil menjuarai Piala Dunia 1994 dan Piala Konfederasi 2005 ini.
Brasil dan Spanyol melakoni dua partai Piala Konfederasi dengan manis. Tim Samba menghajar Jepang 3-0 di laga perdana, lalu menundukkan Meksiko 3-0. Sementara itu, Spanyol menundukkan Uruguay 2-1 dan membantai Tahiti 10-0.
Brasil dan Spanyol bisa bertemu di partai semifinal atau final. Dan Pareira berharap Tim Samba bisa menaklukkan La Furia Roja di final.
"Brasil siap menaklukkan juara bertahan Piala Dunia. Spanyol membutuhkan tim yang bisa mengganggu mereka dan tim itu mungkin saja Brasil," sambungnya.
Brasil sampai saat ini tercatat sebagai tim tersukses dalam Piala Konfederasi. Selecao sempat tiga kali juara pada 1997, 2005 dan 2009 serta sekali runner-up pada 1999. Sementara itu, prestasi terbaik Spanyol adalah peringkat ketiga 2009. (one)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Mereka memiliki pemain yang telah bersama selama 6 tahun. Ini menjadi keuntungan lebih dibandingkan tim lain. Kami sangat ingin bertemu dengan mereka di final. Ini akan menjadi bentrokan dua gaya," tegas pria yang membawa Brasil menjuarai Piala Dunia 1994 dan Piala Konfederasi 2005 ini.
