Sumber :
- VIVAnews/ Muhamad Solihin
VIVAbola
- Keinginan pengusaha asal Indonesia, Erick Thohir, untuk membeli Inter Milan bukanlah rencana main-main. Setelah memberikan waktu sepekan kepada Presiden Inter, Massimo Moratti, untuk memikirkan tawarannya, Erick pun melontarkan keinginannya untuk belajar bahasa Italia.
Sikap ini disampaikan Erick melalui twitter seperti dilansir
LaGazzetta , Minggu 2 Juni 2013. "Saya harus mulai belajar bahasa Italia. Maaf, saat ini saya hanya mengerti bahasa Indonesia dan Inggris," tulis Erick pada akun twitternya.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Janji Pelatih Anyar Inter Milan
Baca Juga :
Spurs Bantai Inter Milan di Norwegia
Sikap ini disampaikan Erick melalui twitter seperti dilansir
Baca Juga :
Moratti: Inter Milan Layak Finis di Posisi Kedua
Nama Erick saat ini memang tengah ramai diberitakan oleh media-media Italia. Sebab, pemilik Mahaka Group itu tengah menjajaki kemungkinan menjadi penguasa saham mayoritas di Nerazzurri.
Awalnya, Moratti bersikeras tidak akan menjual tim yang sedang terpuruk itu. Namun, surat kabar Italia melaporkan bahwa Moratti mulai goyah dan mempertimbangkan tawaran menggiurkan tersebut. Seperti diberitakan sebelumnya, Erick dikabarkan telah menawarkan angka sebesar €250 juta hingga €300 juta (Rp3,19 triliun - Rp3,82 triliun). Selain itu Erick juga menjanjikan dana €100 juta (Rp 1,27 triliun) untuk investasi di bursa transfer jika memang menjadi pemilik saham La Beneamata.
Erick memberikan waktu sepekan bagi Moratti untuk menentukan pilihan. Pemilik klub DC United dan tim basket Philadelphia 76ers juga telah membentuk tim untuk proses pengambilalihan klub itu.
Moratti bisa saja tergoda menjual Inter. Sebab, Nerazzurri punya utang sebesar €150 juta atau Rp1,9 triliun. Inter juga diperkirakan menderita kerugian €80 juta atau Rp1,18 triliun saat tutup buku tahunan per 30 Juni 2013. (art)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Nama Erick saat ini memang tengah ramai diberitakan oleh media-media Italia. Sebab, pemilik Mahaka Group itu tengah menjajaki kemungkinan menjadi penguasa saham mayoritas di Nerazzurri.
