Aplikasi Anti Rasisme untuk Fans Resmi Diluncurkan

Aplikasi anti rasisme resmi diluncurkan
Sumber :
  • Metro.co.uk

VIVAbola - Berbagai cara dilakukan untuk memerangi aksi rasial terhadap para pesepak bola saat tampil di lapangan. Mulai dari menyiapkan sanksi berat hingga ancaman pidana. Belakangan, peran suporter juga mulai dilibatkan untuk membasmi aksi tak terpuji ini.

Seperti dilansir Metro.co.uk, sebuah organisasi bernama Kick It Out baru saja meluncurkan sebuah aplikasi gratis anti rasisme bagi pengguna Iphone dan Android. Dengan aplikasi ini, suporter akan mendapat kemudahan untuk melaporkan setiap tindakan rasial yang ditemukannya dalam pertandingan. 

Direktur Kick It Out, Roisin Wood mengatakan bahwa ide pembuatan aplikasi ini bermula dari survei yang dilakukan terhadap 5.000 suporter terkait aksi rasial di lapangan hijau. Hasilnya, 47 persen di antaranya tidak tahu harus melapor ke mana bila menemukan musuh besar para pesepakbola itu.

Moyes Sukses Ajak 2 Bek MU Merapat ke Sunderland

Kick It Out sendiri awalnya merupakan sebuah gerakan mengusung slogan Kick Racism Out of Football. Pada tahun 1997, Kick It Out resmi menjadi organisasi yang bekerjasama dengan berbagai pihak untuk menyingkirkan rasisme dari lapangan hijau. Organisasi ini mendapat sokongan dana dari Asosiasi Pesepakbola Profesional (PFA), Premier League, dan FA.

"Sebagian besar fans sepakbola telah memberi tahu kami kalau mereka menginginkan ikut ambil bagian dalam memberantas rasisme dalam semua level pertandingan," kata Wood. "Alat baru ini akan memungkinkan fans lebih konstan membantu klub dan pihak berwenang menemukan perilaku diskriminatif sembari memperbaiki iklim persaingan," kata Wood.

Pelecehan rasial selama ini memang menjadi salah satu momok yang menggerogoti dunia persepakbolaan dunia. Di Eropa, yang menjadi sasaran aksi diskriminatif ini kebanyakan adalah para pemain berkulit hitam.

Striker AC Milan, Mario Balotelli salah satunya. Super Mario bahkan sempat mengancam akan keluar dari lapangan pertandingan bila masih mendapat perlakuan seperti itu. Dia berang setelah menjadi korban pelecehan rasial fans tuan rumah AS Roma saat bertemu Rossoneri beberapa waktu lalu.

"Lebih dari 20 tahun, kampanye telah berada di garis depan untuk menanggulangi masalah ini. Dengan kampanye yang rutin kami telah membuat perubahan besar, namun insiden itu masih sering terjadi."

"Dengan alat ini, kami ingin lebih terbantu meraih hasil yang lebih baik bersama fans yang bertanggung jawab kedepannya," beber Wood.

Manajer Liverpool, Juergen Klopp.

Liverpool Tunjuk Direktur Sepakbola untuk Pertama Kali

Klopp menginginkan posisi itu untuk mengurangi beban kerjanya.

img_title
VIVA.co.id
4 November 2016