Akhir Kisah Roberto Mancini di Manchester City?

Manajer Manchester City, Roberto Mancini
Sumber :
  • REUTERS/Darren Staples
VIVAbola -
Yaya Toure Akhirnya Menyerah, Minta Agennya Diam
Bayang-bayang pemecatan kini terus berada di benak Roberto Mancini. Kegagalan di sejumlah kompetisi membuat nasib manajer asal Italia itu di ujung tanduk.

Guardiola Diragukan, Xavi Turun Tangan

Mancini sebenarnya mengawali kisahnya dengan baik musim ini. Ia mengantar The Citizens menjuarai Community Shield setelah mempecundangi Chelsea. Namun, segalanya berantakan setelah itu.
Klopp Ternyata Pernah Kepincut Datangkan De Bruyne


Mulai dari kegagalan mengimbangi Manchester United di Premier League, tersingkir dari Liga Champions dan Piala Liga, dan puncaknya dipermalukan Wigan Athletic di final Piala FA, Sabtu 11 Mei 2013. Masa depan mantan pelatih Inter Milan itu pun kini jadi suram.

Mancini datang ke ManCity 3,5 musim lalu. Ia mengambil alih jabatan Mark Hughes. Pada enam bulan pertamanya, Mancini diberi tugas meloloskan ManCity ke Liga Champions. Namun, ia gagal. Meski demikian, Mancini masih diberi kesempatan oleh manajemen.


Di musim kedua, Mancini memperbaiki kinerjanya dengan meloloskan ManCity ke Liga Champions dan menjuarai Piala FA. Prestasi Mancini semakin membaik di musim berikutnya dengan menjuarai Premier League.


Sayangnya, kali ini ia harus mengakhiri musim tanpa trofi. The Citizens gagal di semua kompetisi dan nasib pelatih 48 tahun itu jadi tak pasti.


2 Dosa Terbesar Mancini


Media-media Inggris menilai, dosa terbesar Mancini selama di ManCity adalah kegagalannya membuat Sergio Aguero dan kawan-kawan menjadi tim yang kompetitif di Eropa. Mereka tak mampu berbicara banyak di Liga Champions. Padahal, uang yang dikeluarkan untuk membangun skuad tidaklah sedikit.


Hampir semua kemauan Mancini soal pembelian pemain dituruti manajemen. Namun, The Citizens tetap tak mampu bersaing dengan klub-klub terbaik Eropa.


Jangankan juara, lolos ke babak 16 besar Liga Champions saja ManCity tak bisa. Dalam dua musim terakhir, ManCity hanya terpaku di dasar klasemen babak penyisihan grup.


Dosa keduanya adalah soal hubungan yang kurang harmonis dengan sejumlah pemain. Sejak masih melatih Inter Milan, Mancini memang dikenal kurang dekat dengan pemainnya. Ia tak mau menjadikan pemainnya sebagai teman.


Ia lebih memilih sebagai "bos" dan memberi perintah kepada Gareth Barry dan kawan-kawan. Gaya melatih seperti ini sulit diterima. Maka tak heran, ada beberapa pemain yang pernah adu mulut, bahkan nyaris berkelahi dengan Mancini.


Sebut saja Craig Bellamy, Mario Balotelli dan Carlos Tevez. Mancini juga sering mengkritik pemainnya secara terbuka mulai dari Joe Hart, Edin Dzeko sampai Kolo Toure.


Diganti Pellegrini?


Jika jadi dipecat, maka kemungkinan besar posisi Mancini akan digantikan pelatih Malaga, Manuel Pellegrini. Pria asal Cile itu sudah mengisyaratkan akan meninggalkan klubnya pada akhir musim nanti.


Ia ingin pindah karena Malaga mengalami krisis keuangan. Klub asal Spanyol itu gagal mencapai kualifikasi keuangan yang telah distandarkan UEFA. Selain itu, dua pekan lalu Direktur Sepakbola ManCity, Txiki Begiristain, juga sudah bertemu agen Pellegrini.


Namun demikian, mantan pelatih Real Madrid itu belum mau berbicara banyak soal rencana kepindahannya ke ManCity. "Dikaitkan dengan klub lain tidak mengganggu saya. Itu adalah sesuatu yang biasanya terjadi setiap tahun," ucap Pellegrini.


Mancini sendiri sadar kalau posisinya sebagai pelatih sudah tidak aman. Mantan pelatih Lazio itu kini mengaku pasrah dengan keputusan yang akan diambil oleh pengurus klub.


"Saya paham jika dalam sepakbola segalanya bisa terjadi. Kita akan lihat kebenaran rumor itu dalam satu atau dua pekan ke depan. Jika itu tidak terbukti, maka hal bodoh telah dituliskan media. Tapi jika benar, maka saya-lah yang bodoh," kata Mancini seperti dikutip
The Sun.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya