- REUTERS/Gustau Nacarino
VIVAbola - Semifinal leg 2 Liga Champions yang digelar pertengahan pekan ini selesai digelar. Bayern Munich dan Borussia Dortmund melaju ke final usai mwlewati hadangan Barcelona dan Real Madrid.
Dortmund lolos ke Wembley lebih dulu usai menang agregat 4-3 atas Real Madrid, Selasa lalu, 30 April 2013. Satu hari berselang, Bayern menyusul usai mempermalukan Barcelona dengan unggul mutlak 7-0.
Ada beberapa pemain yang muncul sebagai motor permainan timnya. Berikut lima pemain dengan rating paling tinggi di leg 2 kemarin, menurut UEFA:
1. Franck Ribery (Bayern Munich): 81 Poin
Menjadi sosok yang terus menerus menusuk sisi kanan pertahanan Barcelona. Ribery pun sukses membuat Marc Bartra dan Alex Song kewalahan dengan kecepatan dan kekuatan fisiknya. Gol kedua Bayern yang tercipta oleh gol bunuh diri Gerard Pique juga berkat andil Ribery.
2. Mats Hummels (Borussia Dortmund): 80 Poin
Kehadiran Hummels di lini belakang membuat Die Borussien mampu meredam tekanan Real Madrid sepanjang 90 menit di Santiago Bernabeu. Disiplin, tanpa kompromi dan andal menghalau bola udara membuat bek Jerman ini membuat Madrid kesulitan mengembangkan permainan.
3. Arjen Robben (Bayern Munich): 75 Poin
Winger Belanda ini tampak sangat nyaman tampil di Camp Nou. Adriano Correia tampak tercecer mengejar kecepatan Robben saat serangan balik cepat. Golnya di awal babak kedua juga seperti "palu godam" yang menghancurkan peluang Barca untuk lolos ke final.
4. Roman Weindenfeller (Borussia Dortmund): 70 Poin
Real Madrid bukannya tidak punya peluang mendulang gol untuk lolos ke final. Tapi, Weidenfeller menjadi tembok kokoh terakhir yang membuat Gonzalo Higuain, Mesut Oezil sampai Cristiano Ronaldo frustrasi. Kemampuannya menempatkan posisi dan keberaniannya berduel satu lawan satu membuat pertahanan Dortmund sulit untuk ditembus.
5. Sergio Ramos (Real Madrid): 68 Poin
Satu-satunya pemain yang klubnya gagal lolos ke final. Penampilan kapten Los Blancos ini memang sangat mencolok di leg 2, kemarin. Ia sigap di lini belakang, tapi agresif di depan gawang lawan. Sayang, satu golnya di penghujung laga tak mampu meloloskan Madrid ke Wembley. (one)
