Ambisi Madrid Ulang 'Remontada' Bersejarah 86

Real Madrid vs Borussia Dortmund
Sumber :
  • Daru Yongkie/VIVAnews

VIVAbola - Pertandingan Rabu dinihari, 1 Mei 2013, nanti bakal menjadi pertaruhan nama besar pemegang sembilan gelar Liga Champions, Real Madrid. Cristiano Ronaldo Cs akan menjamu Borussia Dortmund di Santiago Bernabeu di leg 2 semifinal Liga Champions.

Madrid mengusung misi balas dendam demi membayar kekalahan memalukan di pertandingan leg 1 di Signal Iduna Park, pertengahan pekan lalu. Kala itu, Los Blancos yang berstatus sebagai kandidat juara, digasak Dortmund dengan skor telak 1-4.

Defisit tiga gol membuat Madrid wajib menang minimal 3-0 untuk memastikan satu tiket ke final Liga Champions. Dan seluruh punggawa El Real sudah tidak sabar untuk melakoni pertandingan yang akan digelar di stadion kebanggaan mereka, Santiago Bernabeu.

"Kami memiliki keyakinan mampu melakukan pembalasan. Pertandingan kemarin sudah kami lupakan. Di kepala kami sekarang hanya ada pertandingan di Bernabeu pada Selasa nanti. Itu adalah stadion di mana beberapa comeback bersejarah terjadi,” kata kiper Madrid, Diego Lopez seperti dilansir situs resmi klub.

Tapi, yang menjadi pertanyaan, bisakah Madrid mampu bangkit dan melesakkan tiga gol ke gawang Dortmund yang sedang berada dalam performa terbaiknya musim ini. Apalagi, dari tiga pertemuan kedua tim sepanjang musim ini, Madrid tidak pernah meraih kemenangan.

Di babak penyisihan grup, Dortmund tampil perkasa dengan mengalahkan Madrid 2-1 di Signal Iduna Park. Ambisi Madrid membalaskan kekalahan di Bernabeu tidak membuahkan hasil setelah hanya bermain imbang 2-2. Tak pelak jika sejumlah pengamat menilai Madrid butuh keajaiban di laga nanti.

Bukan Misi Mustahil

Datangkan Mkhitaryan, MU dan Dortmund Berselisih?

Semua pihak boleh menganggap Madrid saat ini sedang melakoni misi yang mungkin nyaris mustahil. Namun, sepakbola penuh dengan keajaiban. Apalagi, El Real pernah mencatatkan 'Remontada' gemilang nan bersejarah di kompetisi Liga Eropa.

Seperti dilansir Voxxi, Remontada merupakan istilah asli Spanyol yang telah diadaptasi oleh sejumlah bahasa lain. Salah satunya Bahasa Inggris yang mengubahnya menjadi comeback (bangkit). Dalam Bahasa Spanyol, Remontada mengacu pada eksploitasi besar, aksi heroik yang dikenang sepanjang masa.

Remontada juga ditafsirkan sebagai sebuah kesuksesan besar yang diraih setelah kegagalan yang tidak terduga. Dan Los Blancos pernah sukses melaukan Remontada pada Liga Europa musim kompetisi 1985-1986. Santiago Bernabeu menjadi saksi kebangkitan El Real saat itu.

Kala itu, Madrid sempat kalah telak 1-5 dari wakil Jerman, Borussia Monchengladbach yang dibesut Jupp Heynckes (pelatih Bayern Munich saat ini) di laga pertama babak 3 Liga Europa. Di pertandingan leg 2 di Santiago Bernabeu, Madrid mengamuk dengan menggulung Monchengladbach 4-0.

Jorge Valdano membuka keunggulan cepat saat laga baru berjalan 6 menit. Valdano sukses menggandakan keunggulan di menit 18 menjadi 2-0. Butuh minimal kemenangan 4-0 membuat Madrid tampil spartan sepanjang laga untuk menggempur pertahanan Monchengladbach.

Upaya mereka membuahkan hasil setelah Santillana mencetak dua gol tambahan di menit 76 dan 89 sekaligus menutup pertandingan menjadi 4-0. Dan Madrid berhak melaju ke babak berikutnya.

"90 menit bermain di Bernabeu terasa sangat lama," keluh seorang pemain Monchengladbach kala itu.

Fakta inilah yang coba dijadikan motivasi tambahan Cristiano Ronaldo Cs menghadapi Dortmund di laga nanti. "Jika ada tim yang bisa bangkit di babak ini di laga kandang, itu sudah pasti Real Madrid," ujar bek Madrid, Pepe seperti dilansir Voxxi.

Rekor Sempurna Dortmund

Goetze Balik ke Dortmund, Belum Dimaafkan Fans?

Para punggawa Madrid boleh saja coba merajut asa di tengah tipisnya peluang melaju ke final. Namun, jika menilik rekor sempurna sang lawan, tampaknya membuat ambisi Madrid bangkit dan melaju ke final bak merbentur tembok kokoh.   

Dortmund satu-satunya tim yang belum terkalahkan di Liga Champions, musim ini. Catatan ini semakin mengagumkan kala mereka sukses menjadi juara grup di babak penyisihan. Padahal, Die Borussian tergabung di "grup neraka" bersama tiga juara liga papan atas Eropa.

Dortmund harus bersaing dengan juara La Liga, Real Madrid, juara Premier League, Manchester City dan juara Liga Belanda, Ajax Amsterdam di Grup D. Namun, Dortmund mampu menjadi juara grup dengan meraih empat kemenangan dan dua hasil imbang.   

Dortmund selanjutnya menggasak Shakhtar Donetsk dengan agregat kemenangan 5-2 di babak 16 besar disusul kemenangan agregat 3-2 atas wakil Spanyol, Malaga di babak perempat final. Fakta inilah yang membuat Dortmund menjelma dari kuda hitam menjadi kandidat juara.

Sehingga tidak heran jika salah satu punggawa Dortmund, Marco Reus sejak awal (saat timnya diundi bertemu dengan Madrid) mengatakan rekor tak terkalahkan secara tidak langsung mengangkat performa rekan-rekan setimnya.

"Sejujurnya, saya sangat optimis dengan pertandingan ini. Kami sukses memenangi enam laga terakhir dan masih tak terkalahkan di Liga Champions. Belum ada tim yang bisa mengalahkan kami," kata pemain berusia 24 tahun itu seperti dilansir Marca. (one)

BACA JUGA:

Real Madrid Dapat Kabar Gembira dari Ronaldo

Madrid ke Final, Balotelli Relakan Pacarnya Ditiduri Ronaldo Cs

Mourinho: Ronaldo Bisa Cetak 5 Gol dalam 10 Menit

Madrid Incar Gol Cepat ke Gawang Dortmund

5 Comeback Terbaik Madrid di Kompetisi Eropa

9 Fakta Menarik Real Madrid Vs Dortmund

Mou: Saya Siap Disalahkan Jika Madrid Gagal ke Final

Ronaldo Dipastikan Main, Marcelo dan Arbeloa Absen

Irina Shayk Santai Tanggapi Rumor Selingkuh CR7

MU Vs Chelsea Dipimpin Wasit Kontroversial

Taipan Malaysia "Ngamuk" Usai QPR Degradasi

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya