Sumber :
VIVAbola
- Legenda tim nasional Indonesia, Ricky Yacob, prihatin dengan kiprah PSSI dan tim nasional Indonesia yang dalam dua dekade terakhir miskin prestasi. Ia pun berharap adanya perbaikan kinerja dari pengurus PSSI, terutama dalam hal pembinaan usia dini.
PSSI pada Jumat 19 April 2013 merayakan hut ke-83. Selama 83 tahun berdiri, PSSI melalui masa jatuh-bangun. Pada 1980 hingga awal 1990-an, PSSI kaya prestasi. Puncaknya saat juara SEA Games Filipina 1991. Sayangnya, PSSI dan timnas Indonesia kini seret prestasi.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Arema Rela 'Peras Otak' Demi Timnas Indonesia
PSSI pada Jumat 19 April 2013 merayakan hut ke-83. Selama 83 tahun berdiri, PSSI melalui masa jatuh-bangun. Pada 1980 hingga awal 1990-an, PSSI kaya prestasi. Puncaknya saat juara SEA Games Filipina 1991. Sayangnya, PSSI dan timnas Indonesia kini seret prestasi.
"Belakangan ini PSSI belum bisa memberikan suatu harapan untuk pecinta sepakbola Indonesia dengan prestasi yang didapat tim nasional," kata Ricky kepada VIVAbola.
"Di era kami ketika masih aktif, kami bersyukur bisa memberikan yang terbaik. Kami bisa berprestasi di beberapa ajang, seperti SEA Games dan beberapa Piala Kemerdekaan," lanjutnya.
Hal yang positif di era sekarang, kata Ricky, adalah animo luar biasa dari masyarakat Indonesia. Ia mengaku sangat kagum dengan hal ini. "Namun sayangnya, ini tak bisa diimbangi secara prestasi," sesalnya.
"Mudah-mudahan di usia PSSI kali ini, lebih berprestasi dan pembinaan lebih baik. Karena bagaimanapun juga prestasi awalnya dari pembinaan. Era 1986 sampai 1991 adalah era terbaik timnas dan kami bisa memuaskan masyarakat," ucapnya.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Belakangan ini PSSI belum bisa memberikan suatu harapan untuk pecinta sepakbola Indonesia dengan prestasi yang didapat tim nasional," kata Ricky kepada VIVAbola.
