- VIVAnews/Fernando Randy
VIVAbola - Anggota exco PSSI, La Nyalla Mattalitti yang menjadi pelopor terbentuknya Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI), menegaskan, tidak akan merebut kepemimpinan Djohar Arifin Husin lewat Kongres Luar Biasa (KLB), Sabtu, 23 Maret 2013. La Nyalla mengaku hanya ingin menyelamatkan sepak bola Indonesia.
Seperti diketahui, kisruh yang melanda sepak bola Indonesia mulai menemui titik terang. MoU jilid II yang ditandatangani oleh kedua kubu PSSI di kantor Kemenegpora, 18 Februari lalu menjadi tonggak bagi terciptanya rekonsiliasi di antara kubu-kubu yang bertikai.
Ada tiga poin yang telah disepakati lewat MoU tersebut. Salah satunya menggelar Kongres pada 17 Maret 2013. Belakangan, melalui suratnya kepada Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Roy Suryo, FIFA menginstruksikan agar statusnya diubah menjadi KLB.
"Tidak ada agenda pemilihan, justru kami ingin menyelamatkan kepemimpinan Djohar (Arifin Husin). Tidak ada niat saya mendongkel Djohar," kata La Nyalla kepada wartawan, Selasa, 12 Maret 2013. Yang ingin diselamatkannya adalah sepak bola.
La Nyalla sendiri merupakan satu dari empat exco PSSI yang sempat diberhentikan dari jabatannya di masa kepemimpinan Djohar Arifin Husin. Dengan dukungan dari sebagian besar anggota PSSI, La Nyalla akhirnya terpilih sebagai ketua umum PSSI versi Kongres Luar Biasa (KLB) yang digelar di Ancol, Jakarta, Senin, 10 Desember 2012 lalu.
Setelah terbitnya MoU jilid II, hubungan Djohar dan La Nyalla yang sebelumnya renggang mulai pulih kembali. Bersama tiga lainnya, La Nyalla juga telah kembali menduduki jabatannya sebagai exco PSSI.
"Saya jamin, saya tidak akan mendongkel Djohar dari jabatannya. Saya tidak akan merebut posisi ketua umum PSSI," tegas La Nyalla. (umi)
Andik Vermansyah Absen di Seleksi Timnas Tahap Kedua
Seleksi Timnas tahap kedua bakal digelar pekan depan.
