Sumber :
- REUTERS
VIVAbola
- Pengadilan Mesir, Sabtu 9 Maret 2013, menjatuhi hukuman mati untuk 21 suporter sepakbola yang terlibat kerusuhan berdarah di Port Said, Februari 2012.
Kerusuhan yang merenggut 74 korban jiwa itu terjadi usai pertandingan antara Al-Ahly melawan Al-Masry. Musibah itu dipicu dari aksi brutal fans Al-Masry, selaku tuan rumah, yang berusaha menyerang suporter tim tamu usai pertandingan.
Baca Juga :
Sensasional, Bocah Ini Debut di Usia 14 Tahun
Kerusuhan yang merenggut 74 korban jiwa itu terjadi usai pertandingan antara Al-Ahly melawan Al-Masry. Musibah itu dipicu dari aksi brutal fans Al-Masry, selaku tuan rumah, yang berusaha menyerang suporter tim tamu usai pertandingan.
Baca Juga :
Stadion 'Berdarah' di Kairo Bakal Dibuka Kembali
Sebagian besar korban jiwa dikarenakan jatuh dari tribun stadion dan dilempar dari tribun penonton. Total 127 suporter ditahan usai pertandingan.
Reuters
melansir, ke-21 suporter yang divonis hukuman mati itu akan menjalani hukuman mati dengan cara digantung.
Lima suporter dijatuhi hukuman penjara seumur hidup, 73 dihukum penjara lebih singkat. Sedangkan 28 suporter dinyatakan bebas karena tidak cukup bukti.
Vonis hukuman mati untuk ke-21 suporter itu sebenarnya sudah diumumkan sejak 26 Januari 2013, namun menyusul kondisi keamanan di Mesir yang tidak menentu, hukuman tersebut sempat tertunda. Hal itu dikarenakan keluarga terdakwa melakukan protes terhadap keputusan hukuman mati.
Sedikitnya, sembilan orang tewas dalam kericuhan setelah pembacaan putusan itu, dua di antaranya adalah polisi. Hari ini, pengadilan Mesir kembali membacakan putusan hukuman mati untuk ke-21 suporter tersebut. (eh)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Sebagian besar korban jiwa dikarenakan jatuh dari tribun stadion dan dilempar dari tribun penonton. Total 127 suporter ditahan usai pertandingan.