Sumber :
- ANTARA/Prasetyo Utomo
VIVAbola -
Agenda pemusatan latihan Indonesia kembali tidak sesuai jadwal. Setelah mengalami pergeseran tanggal, latihan yang sedianya berlangsung 7 Maret 2013 itu kembali molor.
Menurut salah satu pengurus Badan Tim Nasional (BTN), Habil Marathi, klub-klub ISL dan IPL belum bersedia melepas pemain ke Timnas lantaran jadwal kompetisi yang padat. Sebelumnya, Wakil Ketua BTN, Harbiansyah Hanafiah mengatakan, pemain timnas akan mulai berkumpul pada Kamis 7 Maret 2013.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Arema Rela 'Peras Otak' Demi Timnas Indonesia
Menurut salah satu pengurus Badan Tim Nasional (BTN), Habil Marathi, klub-klub ISL dan IPL belum bersedia melepas pemain ke Timnas lantaran jadwal kompetisi yang padat. Sebelumnya, Wakil Ketua BTN, Harbiansyah Hanafiah mengatakan, pemain timnas akan mulai berkumpul pada Kamis 7 Maret 2013.
Hingga hari ini, menurut Habil, baru ada 4 tambahan pemain yang akan segera bergabung. Mereka adalah Raphael Maitimo, Okto Maniani, Diego Michiels dan Musafri. Total, hingga hari ini baru 7 pemain yang rencananya akan berkumpul. Mereka menyusul Mario Aibekop, Husin Rahaningmas, dan Anggia A. Yusuf.
"Saya optimistis bisa bergabung dengan Tim Merah Putih. Saya akan berjuang meskipun nantinya terpilih atau tidak masuk ke dalam timnas," kata Diego saat ditemui di Hotel Sultan, Jakarta.
Habil menjelaskan, latihan hari ini terpaksa kembali mengalami penundaan. "Kemungkinan besar besok pagi (Jumat, 8 Maret) di Lapangan C Senayan. Mungkin ada lima sampai delapan pemain yang mengikuti latihan itu."
Salah seorang pemain, Husin Rahaningmas membenarkan batalnya latihan perdana timnas. Saat dikonfirmasi, dia mengaku belum tahu kapan latihan secara intensif bakal digelar.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Hingga hari ini, menurut Habil, baru ada 4 tambahan pemain yang akan segera bergabung. Mereka adalah Raphael Maitimo, Okto Maniani, Diego Michiels dan Musafri. Total, hingga hari ini baru 7 pemain yang rencananya akan berkumpul. Mereka menyusul Mario Aibekop, Husin Rahaningmas, dan Anggia A. Yusuf.
