- VIVAbola/ YADI (Bandung)
VIVAbola – Kesediaan Persib Bandung mendaftar ulang ke PSSI di bawah pimpinan Djohar Arifin Husin tidak terkait dengan keinginan tim Maung Bandung pindah ke Indonesian Premier League (IPL).
Pandangan ini disampaikan Direktur Marketing dan Promosi PT Persib Bandung Bermartabat (PT PBB), Muhammad Farhan, Kamis, 3 Januari 2013.
Menurut Farhan, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI, Halim Mahfudz, pernah meminta agar klub-klub ISL mendaftar ulang untuk menggugurkan skorsing yang pernah dijatuhkan sebelumnya. Namun, pihak Maung Bandung masih menyimpan sejumlah pertanyaan terkait kebijakan PSSI sebelumnya.
"Yang pertama kami mempertanyakan kenapa Persib tidak diundang ke Kongres di Palangkaraya,” jelas Farhan kepada VIVAbola.
"Lalu kedua, kami mempertanyakan seperti apa status sanksi-sanksi Persib setelah kami melakukan banding. Kan kedua hal itu yang kami tunggu-tunggu selama ini dan itu harus dijawab PSSI,” beber Farhan.
PT. PBB sampai saat ini masih kecewa dengan keputusan PSSI yang mewajibkan Persib membayar revenue sharing sebesar Rp250 juta. PSSI juga telah mendegradasi Maung Bandung dan mewajibkan tim kebanggaan warga Jawa Barat itu membayar denda Rp1 miliar karena tampil di ISL.
Persib memutuskan bermain di kompetisi yang dikelola PT Liga Indonesia karena PSSI mengizinkan enam klub tampil di kompetisi tertinggi secara cuma-cuma. Klub itu adalah PSM Makasar, Persibo Bojonegoro dan Persema Malang yang pada era Nurdin Halid dijatuhi larangan berkompetisi karena hijrah ke Liga Primer Indonesia.
Dihubungi terpisah, Manajer Persib Bandung, Umuh Muchtar, mengaku belum pernah mendengar adanya keinginan timnya untuk menyeberang ke IPL. Menurut dia, baik Dewan Komisaris maupun manajemen sama sekali belum pernah membicarakan hal itu. "Sejauh ini sama sekali belum ada instruksi untuk tampil di IPL. Belum ada pembicaraan ke arah sana. Dewan Komisaris maupun manajemen belum ngomong apa-apa," kata Umuh.
Dilarang Pakai Atribut, Suporter Persija Berontak
The Jakmania akan orenkan Manahan saat lawan Persib.
