Kursi Panas Pelatih Chelsea Kembali Memakan Korban

Roberto Di Matteo membawa Chelsea juara Liga Champions
Sumber :
  • REUTERS/Michaela Rehle

VIVAbola - Jasa Roberto Di Matteo memberikan gelar Liga Champions musim 2011-12 hilang tidak berbekas setelah Chelsea menelan kekalahan 0-3 dari tangan Juventus di ajang Liga Champions, Rabu 21 November 2012 dinihari WIB.

Chelsea resmi memecat Di Matteo beberapa jam setelah pertandingan tersebut. The Blues beralasan, pelatih asal Italia itu gagal memenuhi ekspektasi yang dicanangkan tim. Perubahan cepat harus segera dilakukan untuk mengantisipasi hasil serupa. Dalam pernyataan resmi di situs klub, Rabu 22 November 2012, Chelsea telah menuliskan pesan perpisahan buat Di Matteo.

Direksi klub merasa, klub menghadapi tugas berat untuk memuluskan langkah ke babak 16 besar Liga Champions di samping konsisten tampil kompetitif di panggung Premier League. "Itu menjadi target utama kami," tulis keterangan resmi di situs resmi.
 
Dana sebesar £50 juta (Rp 769 Milliar) harus disiapkan Chelsea sebagai kompensasi pemecatan Di Matteo. Pasalnya, mantan pelatih West Bromwcih Albion tersebut masih memiliki kontrak selama 18 bulan, setelah statusnya dipermanenkan pada Maret 2012. Sebelumnya dia hanya menjabat sebagai caretaker setelah Andre Villas-Boas dipecat.

Dan tampaknya, itu bukan masalah besar buat Roman Abramovich, sang pemilik klub. Tercatat, di bawah rezim Roman Emperor, Chelsea telah merogoh kocek hingga menyentuh angka £37 juta (Rp 569 Milliar) untuk membayarkan pesangon kepada tujuh pelatih yang mereka pecat periode 2003 hingga 2011.

Kursi pelatih Chelsea boleh dibilang sangat panas. Siklus pergantian tongkat kepelatihan Chelsea terbilang tinggi sejak diakusisi taipan Rusia tersebut hampir satu dekaden silam. Dalam kurun waktu 9 tahun terakhir, Chelsea telah menggunakan 8 jasa pelatih dari berbagai penjuru dunia. Jumlah pergantian tersebut sama di 75 tahun awal berdirinya Chelsea.

RDM Korban ke-7 Abramovich

Conte Haramkan Beberapa Makanan Masuk ke Tim Chelsea

Pemecetan Di Matteo pada tengah pekan ini menambah panjang daftar manajer yang menjadi 'korban' rezim Abramovich. Tercatat, Chelsea telah memecat tujuh pelatih, termasuk Di Matteo. Abramovich itu memang tidak pernah main-main dalam menuntaskan segudang ambisi di Chelsea.

Abramovich setidaknya telah menyuntik 'Si Biru' dengan dana mencapai £1 miliar (sekitar Rp 15,3 triliun) untuk merekrut pemain mengontrak pelatih sejak 2003. Hasilnya tidak mubazir. Chelsea mulai diperhitungkan di pentas Domestik dan Eropa. Jika dikurs ke mata uang Indonesia, dana bernominal 12 digit itu telah menghasilkan 12 gelar.

Tanpa menunggu lama, Abramovich mulai merenovasi kekuatan Chelsea. Dia mengganti Claudio Ranieri yang telah tiga musim menata tim dengan pelatih fenomenal, Jose Mourinho. Chelsea mulai menapaki puncak ketenaran di tangan The Special One. Dua gelar Premier League berhasil dipersembahkan Mourinho kala itu.

Namun keretakan hubungan dengan sang patron membuat Mourinho terdepak dari kursi kepelatihan Chelsea. Raihan dua gelar Premier League, Piala FA (2007) dan dua gelar Piala Liga (2005 dan 2007) ternyata tidak cukup meyakinkan Abramovich tetap menjalin ikatan kerjasama dengan Mou.

Sebagai gantinya Abramovich memberi kepercayaan kepada Avram Grant. Meski hanya berstatus sebagai caretaker, pelatih asal Israel tersebut sukses mengantarkan Chelsea melangkah ke final Liga Champions pada 2008. Sial, Chelsea harus mengakui keunggulan rival di Premier League, Manchester United. 

Abramovich kemudian memberikan tongkat estafet kepelatihan kepada Luis Felipe Scolari pada Juli 2008. Diharapkan bisa menularkan aura kemenangan seperti saat membawa Brasil keluar sebagai juara dunia 2002, Chelsea justru tampil mengecewakan di bawah arahan Scolari. Nasibnya sama seperti pendahulunya: dipecat.

Februari 2009, Guus Hiddink yang menjadi sejawat Abramovich dipercaya mengemban amanah menukangi Chelsea. Satu gelar berupa Piala FA di musim tersebut menjadi jawaban Hiddink atas kepercayaan yang diberikan Abramovic.

Roda pergantian pelatih Chelsea terus berputar. Radar Presiden klub kini mengarah kepada Carlo Ancelotti melihat dua gelar Liga Champions yang diberikan untuk AC Milan. Di tahun pertamanya menangani Chelsea, Ancelotti memberi double-winner Liga Inggris dan Piala FA. Sayang, karier Don Carletto hanya seumur jagung. Gagal di Liga Champions membuat dia harus hengkang dari Stamford Bridge.

Setelah Ancelotti, pelatih asal Portugal, Andre Villas-Boas mencoba peruntungan di Chelsea. Namun, dia gagal total. Resmi meneken kontrak pada Juni 2011, AVB harus menyudahi kerja sama pada Maret 2012. Chelsea kemudian mengangkat asistennya, Di Matteo menjadi caretaker hingga akhirnya dipermanenkan.

Diprediksi bisa bertahan lama lantaran telah mengakhiri penantian Abramovich di ajang Liga Champions, kiprah Di Matteo harus berakhir Rabu 21 November 2012 setelah menuai kekalahan tiga gol tanpa balas dari tangan Juventus di Liga Champions.

Total, ada delapan pelatih di era Abramovich, tujuh di antaranya mengalami pemecatan. Hanya Hiddink yang tidak dipecat karena juru taktik asal Belanda itu meninggalkan Chelsea karena berstatus sebagai pelatih timnas Rusia di saat bersamaan.

Benitez kandidat terkuat

Harga Mahal untuk Sebuah 'Penyesalan'

Sejumlah nama pengganti RDM mulai mengemuka ke ruang publik. Josep Guardiola dan pelatih senior Inggris, Harry Redknapp paling santer terdengar. Namun, untuk nama pertama, kecil kemungkinan merapat ke Stamford Bridge, imbas dari kekacauan imbas dari pemecatan Di Matteo. Hal itu disampaikan legenda Arsenal, Ian Wright.
 
"Ya Chelsea telah memenangkan 11 trofi sejak tahun 2004. Bagaimanapun, situasinya sedang tidak kondusif. Sehingga Guardiola tidak memiliki alasan akan menempatkan diri dalam situasi sulit seperti itu?" kata Wright kepada Absolute Radio.

Terlebih, menurut Wright, Guardiola datang dari Barcelona. Klub tanpa intervensi dan campur tangan pemilik klub serta dibekali pemain bertalenta. "Dia tidak punya jawaban kuat melatih Chelsea melihat perlakuan pemilik klub terhadap manajer mereka sebelumnya."

Namun, ada satu nama mencolok yang menjadi calon kuat pengganti Di Matteo. Pelatih tersebut sudah tidak asing lagi di telinga publik sepakbola dunia, khususnya Inggris. Dia adalah Rafael Benitez. Meski tidak secara gamblang akan mengisi pos pelatih Chelsea, secara terbuka mantan pelatih Liverpool tersebut telah menyatakan ketertarikannya.

"Saya baru saja mendengar keputusan (tentang Di Matteo) itu. Jelas, Chelsea tim papan atas dan mereka kini tengah berkompetisi untuk meraih trofi. Sehingga mereka masuk dalam kategori saya," ujar Benitez dikutip Skysports.

Hingga saat ini, Benitez belum bisa memberikan kepastian masa depannya. Namun terpenting dia harus siap mental duduk di kursi panas pelatih Chelsea yang kerap memakan korban. (sj)

Eks bos Chelsea Guus Hiddink

Bertemu Conte, Hiddink Minta Saran soal Inter Milan?

Pemilik baru Inter Milan menginginkan Hiddink jadi bos sementara.

img_title
VIVA.co.id
4 November 2016