- Reuters/Eddie Keogh
VIVAbola - Akhir pekan ini, London Utara bakal membara. Dua klub ibukota Inggris kembali bentrok di kancah Premier League yakni Arsenal dengan Tottenham Hotspur.
Ini akan menjadi pertemuan ke-169 bagi keduanya sepanjang sejarah. The Gunners mencatat 70 kemenangan sementara The Lilywhites 45 kemenangan, dan sisanya 53 pertandingan berkesudahan imbang.
Meskipun lebih dominan, bukan berarti Arsenal pada laga Sabtu, 17 November 2012, bisa dengan mudah memetik tiga poin atas tamunya di Emirates Stadium. Dari rekor lima pertemuan terakhir, tercatat penampilan keduanya berimbang. Mereka sama-sama mengoleksi dua kemenangan serta sekali imbang.
Apalagi, di klasemen kompetisi saat ini, Tottenham juga mampu mengungguli Arsenal. Tim asuhan Andre Villas-Boas bercokol di tempat ketujuh dengan raihan 17 poin. Sedangkan pasukan besutan Arsene Wenger satu tingkat di bawah dengan 16 poin.
Selaku manajer, Villas-Boas mengaku telah mendapat ultimatum dari para petinggi klub. Mereka para pemain Tottenham harus pulang dengan dada membusung.
"Kami harus menang. Sebab, itu tradisi besar dalam sepakbola Inggris. Pertandingan melawan Arsenal selalu sangat istimewa. Laga ini jelas sangat berarti bagi kedua kubu," tutur mantan manajer Chelsea tersebut menanggapi tuntutan patron klubnya.
"Gairah pertandingan ini sangat besar. Nilainya lebih dari sekadar tiga poin," tambah Villas-Boas.
Kubu Arsenal kini dicemaskan oleh problem kebugaran para pemainnya. Olivier Giroud, Theo Walcott, Mikel Arteta dan Bacary Sagna diragukan bisa tampil.
Untungnya, kiper Wojciech Szczesny kemungkinan sudah bisa bermain setelah beberapa waktu dililit cedera engkel. Selain itu, lini tengah The Gunners juga akan kembali diperkuat oleh Jack Wilshere yang telah menyelesaikan masa hukumannya.
Sejarah Derby London Utara
Rivalitas antara Arsenal dengan Tottenham sebagai dua tim London Utara dimulai pada 1913, meski sejak 1887 mereka sudah bertemu. Hanya kala itu tim berlogo meriam masih berbasis di Plumstead, London Selatan.
Derby London Utara perdana dihelat pada 22 Agustus 1914, Arsenal yang baru saja pindah ke kawasan Highbury menghajar Tottenam 5-1 di White Hart Lane. Yang mencengangkan, status Arsenal saat itu merupakan tim divisi II, sedangkan Tottenham berada satu tingkat di atasnya.
Rivalitas keduanya semakin meruncing pada 1919 ketika badan Liga memutuskan menambah kontestan kompetisi menjadi 22 tim. Arsenal yang berada di posisi kelima klasemen akhir divisi II mendapatkan jatah promosi dari federasi, menyingkirkan lima kandidat lain termasuk Tottenham yang bercokol di posisi 20 klasemen akhir.
Keputusan itu rupanya memancing kontroversi. Pihak Arsenal ditengarai telah lebih dulu melobi federasi untuk memberikan dukungan kepada mereka dalam pemungutan suara di forum.
Arsenal pernah berhasil mempertahankan rekor tak terkalahkan di kandang atas Tottenham selama 17 tahun. Torehan impresif itu baru bisa dipatahkan pada 20 November 2010 lalu. Tottenham menggilas Arsenal 3-2. Itu sekaligus mengakhiri puasa kemenangan mereka atas tim berstatus "Big Four" selama 68 kali pertandingan.
Derby London Lainnya
Selain derby London Utara, dikenal juga beberapa derby lain di antaranya derby London Selatan, derby London Barat, dan Dockers Derby.
Jika di London Utara kita mengenal dua nama besar yakni Arsenal dan Tottenham, maka di Selatan ada lebih banyak klub yang terlibat. Sayangnya, dari kesemuanya tak ada satupun yang berlaga di Premier League, musim ini. Klub-klub yang dimaksud adalah Charlton Athletic, Millwall, Crystal Palace dan AFC Wimbledon.
Sementara itu, di Barat bisa dibilang sebagai gudangnya tim top ibukota. Di sana ada empat tim Premier League yaitu Chelsea, Fulham dan Queens Park Rangers. Hanya Brentford FC yang saat ini berlaga di kompetisi kasta ketiga, League One.
Yang terakhir adalah Dockers derby. Laga ini mempertemukan Millwall dengan West Ham United. Sebenarnya dua tim ini tidak berada dalam satu kawasan. Masing-masing berada di Barat dan Timur London karena itu banyak kalangan menyebutnya sebagai derby Barat-Timur. (one)
Wenger Isyaratkan Tak Ada Bek Baru di Laga Pertama Arsenal
Dia mengatakan Arsenal harus mencari solusi internal untuk bek tengah.
