Liga Europa Masih Belum Ramah Pada Tim Besar Eropa

Jermaine Defoe (kiri) dan Emmanuel Adebayor.
Sumber :
  • Zimbio

VIVAbola - Meski berstatus turnamen level dua di bawah Liga Champions, bukan berarti mudah buat klub-klub besar menguasai Liga Europa. Musim ini pun tidak jauh berbeda saat wakil negara-negara kuat Eropa tercecer di fase grup.

Memang klub-klub yang 'hanya' merebut tiket ke Liga Europa, setelah gagal bersaing di papan atas klasemen, kadang tidak mematok target tinggi. Selain prestise yang dianggap tidak terlalu besar, guyuran hadiah juga kalah menggiurkan dari pada Liga Champions.

Namun, bukan berarti kompetisi yang sebelumnya disebut Piala UEFA ini tidak menarik lagi. Ditengah kuatnya prediksi pada klub-klub besar kadang diruntuhkan oleh kehebatan klub-klub dari semenjana Eropa.

Tengok saja Napoli yang mewakili Italia. Partenopei masih gagal bersaing di Grup F setelah mangkrak di posisi tiga klasemen, dibawah klub Eredivise Belanda, PSV Eindhoven, dan FC Dnipro Dnipropetrovsk asal Liga Ukraina.

Tim asuhan Walter Mazzarri itu sebenarnya diunggulkan karena memiliki daya gedor macam Edinson Cavani dan Marek Hamsik. Namun sayang, hanya tiga poin yang mereka kumpulkan dalam tiga laga awal grup.

Dnipro sendiri yang sangat tidak diunggulkan malah tampil menggila. Dalam tiga partai awal, Napoli, PSV dan wakil Yunani, AIK, semua berhasil mereka permalukan. Puncak klasemen pun ditangan dan langkah menuju 16 besar tinggal selangkah lagi.

Tottenham dan Bilbao Tampak Keteteran
Beruntung bagi Italia, Inter Milan, Udinese dan Lazio masih menunjukan performa lumayan. Inter dan Lazio masih memuncaki klasemen masing grup sedangkan Udinese di posisi kedua.

Tim bernama mentereng macam Tottenham Hotspur tampak kedodoran dan menduduki peringkat tiga di grup. Performa Tottenham masih naik turun di tingkat Eropa maupun domestik.

Beruntung dua wakil negeri Elizabeth II yakni Newcastle United dan Liverpool tampil gemilang. Liverpool memimpin Grup A sendangkan The Magpies menjadi penguasa Grup D.

Tak Ditempatkan Sesuai Posisi di Liverpool, Apa Kata Origi

Sementara itu, wakil Spanyol Atletico Madrid saat ini masih bertengger kokoh di puncak klasemen Grup B dan Levante di runner-up Grup L, namun buruknya performa finalis musim lalu, Athletic Bilbao, bisa menjadi corengan di wajah liga negeri matador itu.

Di Grup I, Bilbao hanya bisa mendulang satu hasil imbang dari tiga laga. Sisanya mereka menelan kekalahan dari Olympique Lyonnais dan Sparta Praha. Posisi buncit klasemen pun jadi hunian Fernando Llorente cs.

Matchday empat bisa balikan keadaan

Tapi buruknya hasil yang dituai beberapa klub dengan nama besar akan coba ditebus pada laga keempat, Kamis 8 November 2012 atau Jumat dini hari WIB. Spurs maupun Bilbao punya kesempatan untuk membuktikan kualitasnya tidak melempem di turnamen kasta kedua benua biru itu.

Bagi Tottenham, kesempatan untuk meraih kemenangan atas Maribor terbuka lebar. Usai ditahan wakil Slovenia itu, semangat tampil di White Hart Lane dan hasrat membayar hasil buruk di liga domestik bisa jadi pelecut. Tambahan tiga poin juga bisa membawa Spurs kuasai Grup J.

Jika Tottenham memiliki bekal yang cukup, lain dengan Bilbao yang harus berhadapan dengan wakil Prancis, Olympique Lyon, yang tengah dalam kondisi on fire setelah mendulang tiga kemenangan beruntun.

Karena itu, tim asuhan tentu berharap pada tuah San Mames pada matchday empat nanti. Berdasarkan statistik, satu atau tiga poin masih bisa diraih. Los Leones terhitung tidak pernah kalah di stadion keramat itu dalam 12 laga terakhir di kancah Eropa, dengan meraih tujuh kemenangan dan lima imbang sejak fase grup musim 2009/10.

Setelah Higuain, Napoli Kehilangan Bintang Lagi?
Manajer Liverpool, Juergen Klopp.

Liverpool Tunjuk Direktur Sepakbola untuk Pertama Kali

Klopp menginginkan posisi itu untuk mengurangi beban kerjanya.

img_title
VIVA.co.id
4 November 2016