- REUTERS/Phil Noble
VIVAbola - Pemerintah kota Liverpool berniat memugar Stadion Anfield. Meski demikian, Liverpool FC yang memilih tetap bertahan dan siap membantu pemerintah untuk menjalankan rencana tersebut.
Seperti dilansir Metro.co.uk, markas The Reds tersebut akan disulap menjadi 'Anfiedl Village' (perkampungan Anfield). Rencana ini diperkirakan akan menelan biaya £ 150 juta atau Rp2,3 triliun.
"Ini merupakan langkah besar ke depan untuk wilayah Anfield. Semua orang di klub sepak bola tahu pentingnya hari ini," kata Direktur Liverpool FC, Ian Ayre. "Kami menyambut peluang bekerjasama--kami akan berterima kasih kepada Joe Anderson (walikota Liverpool) dan dewan kota untuk waktu dengan suport yang telah mereka berikan untuk menolong kami mengambil keputusan yang tepat," bebernya.
"Liverpool FC merayakan ulang tahunnya yang ke-120 di Anfield pada tahun ini dan kami sama sekali tidak ragu dari kandang sendiri--pilihan kami selalu tetap ada," jelas Ian Ayre.
Renovasi rencananya akan meningkatkan kapasitas stadion menjadi 60 ribu bangku dengan pemgembangan yang besar pada bangunan utama dan jalanan Anfiedl akan berakhir. Sebagian bangunan yang ada pada beberapa jalan di dekat lokasi juga akan dihancurkan.
Rumah-rumah di kawasan Lothair Road, Alroy Road, Alroy Road, dan Sybil Road juga akan dibongkar. Namun sampai saat ini proses negosiasi dengan masyarakat sekitar masih tetap berlangsung. "Ini adalah langkah maju bagi klub sepak bola namun paling utama adalah bagi masyarakat sekitar, " kata Ian Ayre. "Langkah pertama yang akan dilakukan adalah membebaskan lahan, menawarkan rencana dan lain-lain, namun ini adalah momen siginfikan," bebernya.
Liverpool Tunjuk Direktur Sepakbola untuk Pertama Kali
Klopp menginginkan posisi itu untuk mengurangi beban kerjanya.
