Awal Sejarah Persaingan Liverpool dan MU

David de Gea (hijau) saat Manchester United melawan Liverpool
Sumber :
  • REUTERS/Darren Staples

VIVAbola - Sepakbola Inggris selalu akan tidak lengkap jika tidak menyajikan pertemuan antara dua rival abadi, Manchester United dengan Liverpool. Tapi apakah anda tahu bagaimana rivalitas itu terbangun? Ini jawabannya.

Rivalitas antara MU dengan Liverpool biasanya disebut sebagai North West Derby atau derby Barat Laut, karena kedua daerah tersebut berada di Barat Laut kepulauan Inggris. Namun, persaingan keduanya juga diakibatkan persaingan antara industri kedua kota yang memuncak saat revolusi industri.

Persaingan antara Manchester dengan Liverpool bisa dibilang sebagai ekses dari kedekatan kedua kota dalam segi bisnis sejak era 1800-an. Manchester dikenal dengan kehebatannya di bidang manufaktur, sedangkan Merseyside tersohor dengan pelabuhannya, yang jadi bagian penting negara Inggris saat itu.

Di sisi sepakbola, Liverpool lebih dulu merasakan sukses dalam rentan waktu 1973 sampai 1990-an, dengan memenangkan 11 gelar Liga Inggris plus empat trofi Juara Eropa.

Namun, mulai musim 1993 sukses berbalik jadi milik Red Devils. Di bawah Sir Alex Ferguson, MU sukses meraih 12 gelar Premier League dan dua trofi Liga Champions.

Pergesekan antara keduanya pun semakin terpercik setelah dua musim lalu MU berhasil menggeser Liverpool dari pemilik gelar Liga Inggris terbanyak sepanjang sejarah. Pasukan Old Trafford sudah mengemas 19 trofi juara, sedangkan The Reds hanya 18.

Panasnya gengsi antara kedua tim ini pun ikut membuat tribun kedua suporter panas. Saling ejek bahkan perkelahian kecil kerap terjadi antara kedua pendukung, apalagi setelah para Manchunian sukses melewati torehan gelar para Scousers (julukan untuk orang-orang asal Liverpool).

Persaingan antara pemain
Persaingan kental antara klub dan suporter ternyata merembet sampai level para pemain. Kapten Liverpool, Steven Gerrard, memiliki berbagai koleksi kostum di rumahnya, namun ia pernah bersumpah tidak akan pernah memajang satu kostum MU pun.

Sedangkan di kubu MU, Wayne Rooney memang dikenal sangat tidak menyukai Liverpool merah. Pasalnya, Wazza sudah didik di klub sekota Liverpool, Everton, sejak kecil jadi pantas rasa kebencian itu sudah tertanam.

Yang teranyar terjadi pada musim 2011-12 lalu, ketika Luis Suarez tersandung kasus rasisme usai mengejek Patrice Evra. Keduanya pun menolak berjabat tangan pada laga selanjutnya, yang membuat pemain-pemain MU panas. Namun, pada laga di Anfield nanti kemungkinan besar keduanya akan kembali berjabat tangan.

Peringatan tragedi Hillsborough
Panasnya derby Barat Laut itu nampaknya akan sedikit mereda pada laga hari Minggu malam, 22 September 2012, nanti karena akan digunakan oleh Liverpool sebagai ajang mengenang tragedi Hillsborough, yang merenggut 96 nyawa suporter Liverpool saat berlaga di Piala FA 1989 melawan Notthingham Forrest.

Setelah menjadi kambing hitam selama 23 tahun, akhirnya suporter The Reds dinyatakan tidak bersalah oleh tim panel independen pekan lalu. Menginginkan keadilan, Anfield pun siap jadi panggung meminta keadilan.

Tiga mosaik sudah disiapkan oleh The Kop dan 96 balon merah akan dilepaskan sebelum laga oleh kapten kedua tim dalam peringatan nanti, dan Gerrard pun meminta Anfield untuk menjaga sikapnya saat menjamu sang seteru abadi.

Dari sisi MU pun ikut menghormati keinginan Liverpool itu. Sir Alex Ferguson bahkan mengirimkan surat khusus pada suporter MU yang berisi pesan untuk tidak mengejek atau merendahkan Liverpool terkait insiden memilukan tersebut.

MU Mainkan Mkhitaryan Lagi, Mourinho Tidak Puas

Panasnya persaingan MU dan Liverpool akan tetap terjaga, namun kedua tim ingin rivalitas itu hanya sejauh di lapangan hijau saja dan menginginkan fair play tetap terjaga. (irb)

Manajer Manchester United, Jose Mourinho

Rekor Buruk Mourinho di MU

Dari dua manajer sebelumnya, Mourinho memiliki rekor terburuk.

img_title
VIVA.co.id
4 November 2016