- REUTERS/Russel Cheyne
VIVAbola – Tragedi Hillsborough menyisakan kesedihan mendalam bagi kapten Liverpool, Steven Gerrard. Sepupu Gerrard, Jon-Paul Gilhooley, menjadi salah satu korban tewas insiden di markas Sheffield Wednesday tersebut.
Tragedi mencekam itu terjadi saat Liverpool menghadapi Nottingham Forest di laga semi final Piala FA, pada 15 April 1989. Ketika pertandingan baru berlangsung beberapa menit, kericuhan meledak lantaran jumlah penonton yang melebihi kapasitas stadion.
Pertandingan dihentikan dan penonton sibuk menyelamatkan diri. Sayangnya, 96 nyawa suporter Liverpool melayang karena keterbatasan penanganan pihak keamanan dan medis. Gilhooley, sepupu Gerrard yang saat itu berusia 10 tahun, menjadi korban termuda.
Gerrard, yang baru menginjak 9 tahun kala itu, sejatinya bersyukur tidak menjadi korban. Ia batal menonton secara langsung lantaran tidak mendapat tiket. Namun, kepergian sepupunya tak mudah ia lupakan.
“Jon-Paul sebaya dengan saya, hanya dia lebih tua setahun. Sama seperti saya, dia juga penggemar berat Liverpool, sangat menyukai sepakbola dan gemar bermain di jalanan,” kenang Gerrard seperti dilansir The Sun.
Kapten tim nasional Inggris ini pun keberatan dengan gencarnya pemberitaan media massa. Menurut dia, eksploitasi tragedi tersebut justru menghidupkan kembali luka keluarga para korban.
“Setiap kali Hillsborough diangkat dalam pembicaraan, atau saya melihat di surat kabar atau TV, Anda otomatis memikirkan Jon-Paul lagi dan semua korban, juga bencana itu sendiri,” tutur gelandang 32 tahun, yang mengenakan jaket bertuliskan "96" di bagian belakangnya.
Malam nanti, Liverpool akan menjamu Manchester United dalam bigmatch Premier League. Gerrard pun mengimbau agar suporter di Anfield tidak menyerukan nyanyian yang menyinggung tragedi Hillsborough dan Muenchen (pesawat pemain MU jatuh pada 6 Februari 1958).
Liverpool Tunjuk Direktur Sepakbola untuk Pertama Kali
Klopp menginginkan posisi itu untuk mengurangi beban kerjanya.
