- REUTERS
VIVAbola – Kesedihan masih menghantui Jermain Defoe, meskipun sang ayah, Jimmy telah meninggal dunia 3 bulan lalu. Penyakit kanker tenggorokan yang merenggut nyawa Jimmy membuat striker Tottenham Hotspur itu mengalami trauma mendalam.
Tepatnya 7 Juni 2012, ayah Defoe menghembuskan nafas terakhirnya. Kala itu, Defoe berada di Polandia untuk membela tim nasional Inggris di ajang Piala Eropa. Belum juga berlaga, pemain 29 tahun itu harus pulang ke Inggris.
“Sejak hari pertama ayah didiagnosa saya selalu bersamanya. Saya baru 29 tahun dan harus menghadapi masalah ini. Cukup sulit bagi saya,” ujar Defoe seperti dilansir The Sun.
“Saya selalu katakan kepada dia bahwa semua akan baik-baik saja, berpikir positif dan tetap berdoa. Saya tahu tentang kanker, tapi jika itu menyerang orang terdekat sangat menyedihkan. Kejadian ini akan membuat Anda berpikir lagi tentang hidup.”
Kepergiaan sang ayah memang menjadi pelajaran berharga bagi Defoe. Terlebih, pemain kelahiran London ini selalu menyempatkan diri menjenguk ayahnya yang sempat dirawat di Rumah Sakit Royal Marsden, sepulang dari latihan.
Kini, keluarga menjadi prioritas utama Defoe selain kariernya sebagai pesepakbola profesional. Ia selalu teringat dengan pesan rekannya, Craig Bellamy, pemain senior Wales yang pernah memperkuat Manchester City dan Liverpool.
“Saya selalu ingat apa yang dikatakan Craig, keluarga lebih penting dari sepakbola. Saat muda, memang tidak ada yang lebih berarti dari sepakbola. Tapi, saat beranjak dewasa, Anda menikah, punya anak dan kehilangan banyak orang. Anda akan menyadari betapa pentingnya keluarga,” tuturnya.
Saat ini, Defoe bersama Timnas Inggris tengah mempersiapkan laga Kualifikasi Piala Dunia 2014. Skuad besutan Roy Hodgson akan menyambangi Moldova, Jumat 7 September 2012. Sedangkan pada tengah pekan depan, giliran The Three Lions menjamu Ukraina di Stadion Wembley. (one)
Musim Depan, Spurs Masih Lebih Baik dari Liverpool
Spurs sudah membuktikannya di musim 2015/2016 lalu.
