- REUTERS/Juan Medina
VIVAbola - 'Tiki-taka' setelah menjadi salah satu patron sepakbola modern saat ini malah dikritik karena dianggap mulai membosankan. Namun Andres Iniesta membela gaya bermain yang dikembangkan Barcelona dan menular ke Timnas Spanyol itu.
Spanyol sukses merebut gelar Piala Eropa 2008 dan Piala Dunia 2010 dengan sangat menyakinkan. Kala itu 'La Furia Roja' bermain dengan kombinasi operan-operan pendek yang dipadu dengan umpan terobosan. Mereka pun mempunyai kesempatan merebut gelar besar tiga kali beruntun.
Tapi sejak babak penyisihan grup, skema permainan itu mulai dianggap membosankan karena tidak terlalu banyak menciptakan peluang, apalagi Vicente Del Bosque beberapa kali tidak memasang seorang striker pun dalam starting XI.
Namun hal itu dibantah Iniesta. "Sepakbola besar karena rasa saling menghormati yang terkandung didalamnya," ujar pemain Barca itu, seperti yang dilansir Sky Sport.
"Tidak semua orang suka hal yang sama dan tidak semua orang setuju pada hal yang sama. Perbedaan pendapat itu yang membuat semuanya begitu spesial," lanjutnya.
"Kami punya gaya kami sendiri, yang berhasil membawa kami ke sukses dan memberikan dua gelar. Tapi semua opini sah-sah saja, dan saya menghormati hal itu," imbuh pemain yang mencetak gol pada final Piala Dunia 2010 ke gawang Belanda itu.
"Saat ini, kami bermain selalu sebagai tim yang menyerang, dan saat lawan menyerang mereka akan dihalau oleh pertahanan ketat yang tidak memberikan ruang. Tentu saja itu tidak seatraktif pertandingan terbuka antara dua tim yang ingin menang," lanjutnya.
"Tapi gaya ini memberikan kami sukses dan gaya bermain ini yang cocok dengan kami. Jangan lupa, beberapa tahun lalu gaya bermain seperti ini mengubah sejarah Spanyol selamanya, dan saya pikir itu cukup menjelaskan segalanya," cetus Iniesta.
Spanyol saat ini masih melaju ke semifinal Piala Eropa 2012 dan akan melawan Portugal pada hari Rabu, 28 Juni 2012 atau Kamis dini hari WIB, di Donbass Arena, Donetsk.
Datang Dua Gelandang Baru, Posisi Iniesta Terancam?
Barca datangkan Denis Suarez dan Andre Gomez.
