- Eri Naldi | VIVAnews
VIVAnews - Laga Persipura vs Semen Padang, Senin lalu, sempat terhenti karena lapangan tergenang air. Kondisi yang sama juga mengancam 13 stadion lain yang dipakai pada Liga Super Indonesia (ISL) 2010/2011.
Hujan yang mengguyur kota Padang dan sekitarnya Senin lalu membuat lapangan Stadion Haji Agus Salim kebanjiran. Hujan yang tak kunjung berhenti membuat genangan air yang ada di lapangan semakin parah.
Akibatnya pada menit ke-60, wasit Oki Dwi Hadi terpaksa memutuskan untuk menghentikan pertandingan. Laga baru bisa dilanjutkan kembali setelah menunggu hingga hampir sejam dan berakhir dengan skor 1-1.
CEO PT Liga Indonesia, Joko Driyono mengatakan curah hujan saat laga memang tidak seperti biasanya. Data tersebut didapat dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kota Padang.
"Skenario yang dijalankan di lapangan sudah berjalan baik. Regulasi telah memproteksi jangan sampai pertandingan digelar dalam kondisi yang tidak layak.Regulasi akan memutuskan untuk menghentikan pertandingan kalau memang tidak memungkinkan," beber Joko.
Joko menambahkan situasi yang terjadi di Stadion Agus Salim juga berpotensi menimpa 13 stadion milik peserta ISL lainnya. Drainase yang tidak berfungsi dengan baik membuat lapangan rentan kebanjiran.
"Hanya ada 5 stadion yang drainasenya bagus. Antara lain, Stadion Palaran (Samarinda), Gelora Bumi Kartini (Jepara), SFC (Palembang), Stadion Gelora Bung Karno (Jakarta) dan dan Mandala (Papua)," kata Joko.
"Meski demikian, kita tentu tidak dalam posisi menakut-nakuti para peserta. Kami telah memiliki regulasi untuk mengatasi kejadian-kejadian seperti ini, dan itu sudah berjalan di Padang," tandasnya.