Hubungan Bilateral

Australia Kirim Kaum Muda ke Bangka Belitung

VIVAnews - Para peserta dari Australia pada Program Pertukaran Pemuda Australia-Indonesia (AIYEP) hari ini memulai program di Indonesia. Para peserta dari Negeri Kanguru itu mendapat kesempatan tinggal dan berkarya di tengah-tengah penduduk Provinsi Bangka-Belitung.

Duta Besar Australia untuk Indonesia, Bill Farmer, menyambut hangat kedatangan para peserta ke Indonesia. “Program pertukaran yang memikat dan sangat berhasil ini akan membantu mengembangkan hubungan yang telah berlangsung lama dan awet antara kedua negara kita," kata Farmer dalam pernyataan tertulis kepada VIVAnews

Mereka tinggal di Sungailiat, Pulau Bangka. Di sana, para peserta tinggal dengan keluarga-keluarga di dua desa, Air Anyir dan Matras. Mereka harus membantu mengembangkan proyek pembangunan masyarakat bersama penduduk setempat. 

Proyek ini dimaksudkan untuk memajukan potensi wisata laut di Bangka berkaitan dengan persiapan pemerintah provinsi untuk mempromosikan ‘Visit Bangka-Belitung Year 2010’.

Sementara itu, para peserta asal Indonesia baru saja menyelesaikan program di Australia. Mereka tinggal secara mondok selama dua bulan dan program penempatan kerja di Perth dan Margaret River, Australia Barat.

AIYEP adalah program tahunan yang memajukan hubungan antar warga antara rakyat Australia dan Indonesia dan dikelola oleh Lembaga Australia-Indonesia dan Kementerian Pemuda dan Olah Raga.

"Lebih dari 840 pemuda Australia dan Indonesia telah ambil bagian dalam program sejak peluncurunnya pada 1982. Kerja sama erat pada tingkat ini merupakan salah satu cara yang praktis di mana Australia dan Indonesia bekerja sama, sebagai tetangga dekat dan mitra sebagaimana mestinya,” ujar Farmer.

Xiaomi Rilis Redmi Note 13 Pro Plus 5G: Desain Unik, Performa Gahar dan Harga Terjangkau
Siswa SMK di Nias Selatan meninggal diduga dianiaya kepala sekolahnya

Imbas Kematian Siswa Diduga Dianiaya, Kepala Sekolah SMKN 1 Nias Selatan Dibebastugaskan

"Sanksi sementara terhadap kepala sekolah, kami memberikan sanksi sesuai dengan aturan. Saat ini, proses pembelajaran berlangsung tanpa kepala sekolah (dibebastugaskan).

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024