Mayat yang Diperebutkan Itu Korban Pembunuhan

SURABAYA POST -- Mayat yang jadi ”rebutan” polisi di Surabaya ternyata merupakan korban pembunuhan. Seperti diberitakan kemarin, Amin Mustofa (27), warga Sambikerep, Surabaya, ditemukan sekarat di Diskotek Station, Surabaya, dan meninggal saat dirawat di RSU dr Soetomo.

Yusril Sebut Gugatan 03 Buat Adegium 'Vox Populi Vox Dei' Kehilangan Makna

Saat berada di kamar mayat, sempat terjadi ”rebutan” antara aparat Polres Surabaya Timur dan Polres Surabaya Selatan untuk penanganannya.

Sang pembunuh Amin kini sudah tertangkap. Dia adalah AJ (40), warga Kalimas Baru Surabaya. Korban dan pelaku ternyata rekan sekantor di perusahaan jasa telekomunikasi di kawasan Surabaya Utara.

Kini AJ sudah diamankan dan dimintai keterangan di ruang Satreskrim Mapolres Surabaya Timur, Jl. Kapasan. Ia juga sudah dijebloskan ke tahanan.

Kasatreskrim Polres Surabaya Timur AKP Hartoyo mengungkapkan, AJ ditangkap di kantornya tanpa perlawanan. Ketika polisi memiliki petunjuk kuat, AJ mengakui semua perbuatannya dan pasrah ketika digelandang ke kantor polisi.

“Barang bukti 4 handphone milik korban juga kami amankan dari tangan pelaku. Bahkan handphone ini dalam keadaan terbungkus tersimpan di gudang dan kartu dikeluarkan. Ini dilakukan untuk menghilangkan dan mengaburkan jejak,” tegasnya Jumat (13/11) pagi tadi.

Di hadapan penyidik, pelaku yang kini statusnya sudah resmi menjadi tersangka mengaku tak sengaja membunuh korban. Saat peristiwa terjadi Selasa malam lalu, pelaku tak terima sikap korban yang dianggap kelewat batas. “Makanya tersangka memukuli korban hingga meninggal,” tutur Hartoyo.

Sebelum diungkap, seharian kemarin polisi menelusuri dan menyelidiki kasus kematian Amin yang sebelumnya diduga overdosis setelah mengkonsumsi miras dicampur narkoba. Namun, dugaan itu meleset setelah hasil otopsi dan visum menyatakan ada luka akibat benda keras di tubuhnya.

Polisi melakukan penelusuran dan memanggil beberapa saksi, diantaranya lima rekan korban dan satu sopir taksi yang mengantar ke rumah sakit. Setelah memeriksa saksi, terkuaklah cerita dan peristiwa sebenarnya.

Safari Ramadan di Jateng dan Sulsel, BRI Gelar Pasar Murah 2.000 Paket Sembako

Peristiwa bermula saat Rabu (12/11) dinihari, Amin, AJ, dan rekan-rekannya berkumpul di Diskotek Station di kawasan Tunjungan Plaza. Mereka terbagi dalam dua blok, satu blok beranggotakan Amin, AJ dan dua rekan-satu pria dan satu perempuan-menuju sebuah ruangan. Sedang satu blok lainnya hanya ke hall diskotek.

Di dalam ruangan itu, Amin dan rekannya menenggak minuman keras serta mengkonsumsi narkoba. Karena terlalu banyak, Amin sempat mabuk dan berulah aneh-aneh.

Tentu saja rekan-rekannya tak terima, sehingga adu mulut pun tak terhindarkan dan bertengkarlah Amin dengan AJ. Melihat kawannya bertengkar, dua rekan lainnya memisahkan. Tapi percuma, Amin dan AJ terus bertengkar meski sudah dipisahkan lebih 3 kali.

Saat peristiwa terjadi, Amin yang masih dibawah pengaruh obat tersungkur tak sadarkan diri. Tentu AJ dan rekan-rekannya ketakutan. Mereka segera mengantar Amin ke RS Adi Husada Undaan menaiki taksi, termasuk AJ juga ikut mengantar. Setelah sampai di rumah sakit, rekan-rekannya meninggalkan korban dirawat sendirian.

Sementara, Kapolres Surabaya Timur AKBP Samudi mengatakan, dari hasil otopsi menunjukkan bahwa korban mengalami luka cukup serius. Lukanya antara lain pembuluh jantung milik korban pecah dan kepala bagian belakang ada bekas benturan. “Pengakuan tersangka memang ia memukul menggunakan tangan kosong,” ungkapnya.

Laporan: Fiqih Arfani

Russia Delivers Over 29 Tons of Humanitarian Aid for Gaza
Presiden Joko Widodo.

Jokowi Ogah Komentari soal Sengketa Pemilu 2024 di MK

Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak mau berkomentar namanya disebut-sebut dalam sidang gugatan perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024