Liga Champions: Senyuman Rooney dan Kenikmatan Pertama Kali

Pemain Manchester United, Wayne Rooney
Sumber :
  • Action Images via Reuters / Carl Recine
VIVA.co.id
Gila, Ini Format Baru Liga Champions!
- Wajah para pemain Manchester United semringah saat wasit meniup peluit panjang. Si "Setan Merah" akhirnya kembali masuk ke jajaran klub-klub paling elit di Eropa.

Rangkuman Momen-momen Penting Duel Liverpool Vs Villarreal
Setelah kegagalan di tangan David Moyes, MU melakukan banyak perubahan ketika menunjuk Louis van Gaal sebagai pengganti. Pemain-pemain kelas wahid didatangkan sebagai pilar anyar pasukan Old Trafford.

Harry Maguire Belum Pantas Jadi Kapten Manchester United
Hasilnya cukup memasukan setelah MU berhasil mendapatkan tiket ke Liga Champions. Meski harus melewati babak kualifikasi lebih dulu, MU diprediksi dapat lolos mudah setelah dapat undian melawan wakil Belgia, Club Brugge.

Kenyataannya memang demikian. Setelah mendominasi dengan kemenangan 3-1 pekan lalu di Manchester, tim tersukses di Inggris itu malah dapat hasil lebih memuaskan saat bertandang ke markas Brugge.

Pesta gol tercipta usai Wayne Rooney mencatatkan hat-trick ditambah milik Ander Herrera. MU berhasil memastikan kelolosan dengan agregat mutlak 7-1.

"Saya pikir kami amat terorganisir. Kami memainkan bola sedikit lebih sederhana dari sebelumnya. Kami jadi dapat membuka celah dan kami juga mampu membuat gol jadi itu juga amat bagus,” ujar Van Gaal usai pertandingan, seperti dilansir BBC.

Permainan MU memang sangat terorganisir sepanjang pertandingan. Umpan-umpan akurat plus pergerakan yang sinkron antara lini ke lini. Wakil Premier League itu juga mampu dengan sempurna memaksimalkan kesalahan pemain Brugge.

Tapi, setelah pertandingan ada satu pemain yang mendapatkan pelukan dan tepukan di kepala dari pemain-pemain MU lainnya. Van Gaal pun mendatanginya lalu memberinya jabatan tangan mengapresiasi penampilan gemilangnya.


Pria tersebut adalah Wayne Rooney. Sang kapten memang saat ini tengah dalam kondisi kalut. Bagaimana tidak, ia gagal mencetak gol dalam 878 menit di semua kompetisi. Bukan prestasi bagus buat pemain yang berstatus salah satu bomber terbaik di dunia.

Rooney berhasil menjadi bintang dalam kemenangan telak di Jan Breydel Stadium. Tidak tanggung-tanggung, tiga gol berhasil disarangkannya ke gawang Brugge.

"Saya senang bisa mencetak banyak gol. Dan yang lebih terpenting, ini hasil yang bagus karena kami melaju ke fase grup (Liga Champions)," kata Rooney seperti dilansir Soocerway.

Menurut Rooney, jika tidak punya karakter kuat maka situasi ini akan mempengaruhi mentalnya. "Sebagai seorang striker, saya pasti ingin mencetak gol. Tapi saya tidak terlalu cemas (jika gagal mencetak gol)," tambahnya.

Bukan gol sembarangan. Pergerakannya begitu cerdik ditambah eksekusi bola akhir yang tenang. Sukses ini seakan membalas semua kritik yang menerpa Rooney dalam beberapa waktu terakhir ini.

"Setiap gol akan memberi kepercayaan kepada semua pemain, termasuk Rooney. Saya ikut bergembira untuknya. Ia punya mentalitas terbaik yang dapat Anda bayangkan. Pemain-pemain pada level semacam itu akan selalu bangkit," ucap Van Gaal memuji mentalitas kapten timnya tersebut.

Selain kebangkitan Rooney, ada lagi cerita di balik kualifikasi Liga Champions semalam. Suka cita sebuah negara meledak setelah wakilnya untuk pertama kali masuk ke dalam jajaran peserta kompetisi klub terbaik benua biru tersebut.


Nemanja Maksimovic memberikan tanda cintanya kepada para pendukung Astana yang hadir di markas APOEL. Golnya sukses memastikan klub tersebut menjadi klub asal Kazakhstan pertama yang mencapai fase grup Liga Champions.

Setelah unggul 1-0 pada leg pertama yang berlangsung di Siprus, laga diprediksi bakal berlanjut ke extra-time setelah Semir Stilic menyamakan agregat pada pertengahan babak kedua.

Namun, gol Maksimovic enam menit jelang bubaran membuncahkan kebahagiaan Astana dan publik Kazakhstan. "Ini adalah kemenangan besar bagi Astana dan seluruh fans sepakbola di Kazakhstan. Kami semua merayakan dan sangat nikmat rasanya," ujar pelatih Astana, Stanimir Stoilov.

"Kami akan lakukan yang terbaik di fase grup dan kami pikir kami akan dapat beberapa poin. Tapi, itu akan sulit. Kami akan menikmati pengalaman ini dan tentunya kami sudah tidak sabar," imbuh pria yang membawa Serbia juara Piala Dunia U-20 awal tahun ini.

Saat Kazakhstan sedang pesta pora, beda halnya dengan yang terjadi di ruang ganti Lazio. Wakil Serie A itu gagal memanfaatkan keunggulan 1-0 di kandang pekan lalu setelah menelan kekalahan telak 0-3 pada leg kedua di markas Bayer Leverkusen.

Tiga gol kemenangan Leverkusen dicetak Hakan Calhanoglu di menit 40, Admir Mehmedi di menit 48, dan Karim Bellarabi di menit 88. Pioli mengakui jika Leverkusen memang lebih baik dari timnya.

"Kami (Lazio) kalah karena mereka bermain sangat berbeda, dan kami membuat terlalu banyak kesalahan. Bayer bermain lebih baik dan menciptakan lebih banyak peluang. Mereka pantas menang," kata Pioli seperti dilansir Premium Sport.

"Malam ini adalah bukti kami belum siap tampil di level tertentu. Kami sekarang memiliki banyak hal yang perlu dipikirkan. Tapi, malam ini kami melihat sepakbola yang sesungguhnya. Kami harus coba mencapai level tersebut," lanjut pelatih 49 tahun ini.

Hasil ini membuat mimpi buruk perwakilan Serie A di kancah Liga Champions semakin berkepanjangan. Italia bakal hanya diwakilkan dua klub saja pada babak 32 besar nanti yaitu Juventus dan AS Roma. Hal ini sudah terjadi dalam empat tahun terakhir.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya